DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................................
2
DAFTAR ISI........................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
4
1.1 Latar belakang penelitian ......................................................................................................
4
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................................................
4
1.3 Tujuan
penelitian...................................................................................................................... 4
BAB II Landasan Teori ..............................................................................................................
5
2.1 Asal-usul tahu dan bawang putih
...........................................................................................
5
2.2 Manfaat tahu dan bawang putih................................................................................................
6
BAB III
Metedologi Penelitian..................................................................................................... 10
3.1 Tempat dan waktu
penelitian..................................................................................................... 10
3.2 Alat dan bahan........................................................................................................................... 10
3.3 Cara pembuatan......................................................................................................................... 10
BAB IV Analisis Data dan
Pembahasan..................................................................................... 12
4.1
Analisis data .............................................................................................................................. 12
4.2
Pembahasan................................................................................................................................ 13
BAB V Kesimpulan dan Saran......................................................................................................
17
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................................
17
5.2
Saran............................................................................................................................................
17
DAFTAR
PUSTAKA
…………………………………………..................................................... 18
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Siapa yang tidak
mengenal tahu? semua orang mengenal tahu mulai dari orang kaya sampai orang
miskin semua suka makan tahu, karena selain mengandung protein, tahu juga mudah
di dapat dan harganya yang relatif murah.
Walaupun harganya yang
murah masih saja banyak penjual tahu yang melakukan cara curang, seperti menambahkan formalin
pada tahu sehingga tahu menjadi lebih putih dan tahan lama.
Tapi sekarang telah di
temukan bahan alami yang dapat di gunakan untuk mengawetkan tahu. Bahan
tersebut mudah di dapat dan selalu ada di dapur anda di rumah. bahan tersebut
adalah Bawang Putih.
Untuk itu di sini saya
akan menjelaskan bagaimana cara mengolah bawang putih tersebut agar dapat di
jadikan sebagai pengawet, dan menjelaskan manfaat-manfaat lain dari bawang
putih.
1.2
Rumusan
Masalah
v Bagaimana
cara mengolah bawang putih agar dapat di jadikan sebagai pengawet untuk tahu?
v Bagaimana
perbedaan rasa dan keharuman tahu yang menggunakan bawang putih sebagai
pengawet dan tahu yang tidak menggunakan apa-apa?
v Bagaimana
tingkat kesukaan konsumen terhadap tahu yang diawetkan dengan bawang putih?
v Apa
saja manfaat tahu dan bawang putih bagi tubuh?
1.3
Tujuan
v Mendeskripsikan
cara mengolah bawang putih agar dapat di jadikan sebagai pengawet untuk tahu.
v Mendeskripsikan
perbedaan rasa dan keharuman tahu yang menggunakan bawang putih sebagai
pengawet dan tahu yang tidak menggunakan apa-apa.
v Mendeskripsikan
tingkat kesukaan konsumen terhadap tahu yang diawetkan dengan bawang putih.
v Mendeskripsikan
mafaat tahu dan bawang putih bagi tubuh.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Asal-usul Tahu dan Bawang putih
Tahu adalah kata
serapan dari bahasa Hokkian, tauhu豆腐, hanyu pinyin: doufu) yang
secara harfiah berarti "kedelai yang difermentasi". Di Jepang dikenal
dengan nama tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke
Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia. (Hanzi:
Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman
Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang
merupakan seorang bangsawan, cucu Kaisar Han Gaozu, Liu Bang, yang mendirikan
Dinasti Han.
Liu An adalah ilmuwan dan filosof, penguasa dan ahli
politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah
berpendapat bahwa kemungklinan besar Liu An melakukan pengenalan makanan non
daging melalui tahu. Kemungkinan besar Liu An memadatkan tahu dengan nigari
atau air lant dan menjadi kental seperti tahu saat ini.
Bawang putih (Allium
Sativum) merupakan tanaman umbi yang biasa di
gunakan sebagai salah satu bahan rempah utama dalam berbagai masakan.Akan
tetapi bawang putih tidak hanya dikenal sebagai tanaman rempah bumbu
masak,bawang putih juga mempunyai khasiat luar biasa untuk dijadikan obat
herbal,serta dapat dijadikan pengawet alami.
Bawang
putih termasuk dalam family liliaceae yang merupakan tumbuhan yang agak sulit
ditentukan dari mana asal mula tanaman ini berasal.menurut Mrs.M.Grieve dalam
karya bukunya yang berjudul “A Modern Herbal “mengatakan bahwa bawang putih
didapati dari belahan dunia bagian utara dan selatan siberia dan kemudian
berkembang sampai ke selatan negara eropa,tumbuh secara liar di
sicily.Mrs.M.Grieve menambahkan bawang putih kini tumbuh meluas di
negara-negara seluruh penjuru negara dunia.
2.2 Manfaat Tahu dan Bawang putih
Manfaat tahu:
1. Mencegah penyakit jantung
Sejumlah
studi dalam beberapa tahun terakhir telah
menunjukkan bahwa asupan rutin protein kedelai yang terkandung dalam tahu dapat
membantu menurunkan LDL (kolesterol buruk) tanpa menurunkan HDL (kolesterol
baik), yang menyebabkan penurunan risiko penyakit jantung.
menunjukkan bahwa asupan rutin protein kedelai yang terkandung dalam tahu dapat
membantu menurunkan LDL (kolesterol buruk) tanpa menurunkan HDL (kolesterol
baik), yang menyebabkan penurunan risiko penyakit jantung.
2.
Meningkatkan produksi energi
Tahu merupakan
sumber makanan yang kaya zat besi, yang
menyediakan 30 persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk zat besi
dalam 100 gram. Zat besi dalam tahu terutama digunakan sebagai bagian dari
hemoglobin yang membantu dalam ransportasi dan pelepasan oksigen ke seluruh
tubuh mempromosikan produksi energi.
menyediakan 30 persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk zat besi
dalam 100 gram. Zat besi dalam tahu terutama digunakan sebagai bagian dari
hemoglobin yang membantu dalam ransportasi dan pelepasan oksigen ke seluruh
tubuh mempromosikan produksi energi.
Tahu juga
menyediakan 10 persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk
tembaga, mineral penting yang dimanfaatkan dalam sel darah merah. Tembaga juga
membantu dalam mengurangi gejala rheumatoid arthritis. Makanan yang berasal
dari kedelai, seperti tahu mengandung isoflavon (fitoestrogen atau estrogen
tanaman) yang bekerja pada tubuh seperti bentuk estrogen.
tembaga, mineral penting yang dimanfaatkan dalam sel darah merah. Tembaga juga
membantu dalam mengurangi gejala rheumatoid arthritis. Makanan yang berasal
dari kedelai, seperti tahu mengandung isoflavon (fitoestrogen atau estrogen
tanaman) yang bekerja pada tubuh seperti bentuk estrogen.
3. Bermanfaat untuk wanita,
khususnya wanita menopause
Selama menopause,
estrogen wanita berfluktuasi, baik naik atau turun di bawah
tingkat normal. Nah, fitoestrogen dari kedelai dapat membantu menjaga
keseimbangan hormon tersebut. Hal ini dapat membantu mengurangi frekuensi dan
beratnya gejala hot flashes (rasa panas pada perut) pada wanita menopause.
tingkat normal. Nah, fitoestrogen dari kedelai dapat membantu menjaga
keseimbangan hormon tersebut. Hal ini dapat membantu mengurangi frekuensi dan
beratnya gejala hot flashes (rasa panas pada perut) pada wanita menopause.
4. Mencegah osteoporosis
Tahu juga bisa
menjadi sumber yang kaya kalsium tergantung
pada koagulan yang digunakan dalam pembuatan (seperti kalsium sulfat yang
digunakan oleh produsen tahu).
pada koagulan yang digunakan dalam pembuatan (seperti kalsium sulfat yang
digunakan oleh produsen tahu).
Hal ini membantu
melindungi terhadap penyakit seperti kehilangan tulang,
kelemahan tulang, rheumatoid arthritis dan osteoporosis. Penelitian baru juga
menunjukkan bahwa isoflavon dalam makanan kedelai dapat memperkuat densitas
(kepadatan tulang). Ini bisa membuat tahu berguna dalam menangkal penyakit
tulang pada wanita postmenopause.
kelemahan tulang, rheumatoid arthritis dan osteoporosis. Penelitian baru juga
menunjukkan bahwa isoflavon dalam makanan kedelai dapat memperkuat densitas
(kepadatan tulang). Ini bisa membuat tahu berguna dalam menangkal penyakit
tulang pada wanita postmenopause.
5.
Membantu menurunkan berat badan
Tinggi protein
membuat perut tidak cepat merasa
lapar. Juga, sifat rendah kalori (sekitar 80 kalori dalam 100 gram) tidak
menambahkan kalori ekstra untuk menu diet Anda.
lapar. Juga, sifat rendah kalori (sekitar 80 kalori dalam 100 gram) tidak
menambahkan kalori ekstra untuk menu diet Anda.
6. Membantu pasien diabetes dengan
masalah ginjal
Diabetes dapat
menyebabkan sejumlah komplikasi, salah
satunya gagal ginjal. Diabetes adalah penyebab utama kegagalan ginjal dengan
tanda awal adanya sejumlah protein dalam urin. Sebuah penelitian dilakukan pada
pria dengan diabetes tipe 2, yang semuanya didiagnosis dengan penyakit ginjal
yang terkait dengan diabetes, menemukan bahwa protein kedelai dapat menurunkan
10 persen protein yang ditemukan dalam air seni.
satunya gagal ginjal. Diabetes adalah penyebab utama kegagalan ginjal dengan
tanda awal adanya sejumlah protein dalam urin. Sebuah penelitian dilakukan pada
pria dengan diabetes tipe 2, yang semuanya didiagnosis dengan penyakit ginjal
yang terkait dengan diabetes, menemukan bahwa protein kedelai dapat menurunkan
10 persen protein yang ditemukan dalam air seni.
7.
Mencegah Anemia
Tahu mengandung zat besi, tembaga dan mangan. Zat besi akan menghasilkan hemoglobin yang bisa mencegah seseorang dari anemia, terutama bagi wanita. Tembaga dan mangan dapat melindungi tubuh dari bahaya artritis reumatoid atau radang sendi.
8. Menguatkan Tulang
Tahu kaya akan kalsium, salah satu nutrisi yang dapat mencegah osteoporosis. Kebutuhan kalsium yang cukup setiap hari akan menguatkan dan memadatkan tulang. Juga mencegah seseorang dari radang sendi.
9. Melawan Radikal Bebas
Kandungan isoflavone dan selenium dalam tahu akan membuat seseorang terlindungi dari bahaya radikal bebas. Selenium yang bekerja dengan iodin akan menjaga regulasi tiroid yang dapat memperbaiki DNA dan melawan kanker.
10. Mencegah Kanker Payudara
Zat isoflavone yang terkandung dalam tahu dapat menurunkan gangguan menopause yang mengganggu, misalnya hot flashes atau perasaan tidak enak yang diikuti dengan kulit wajah yang memerah dan keringat berlebih selama 30 detik hingga 5 menit. Isoflavon juga dapat menurunkan risiko kanker payudara dan kanker prostat.
Tahu mengandung zat besi, tembaga dan mangan. Zat besi akan menghasilkan hemoglobin yang bisa mencegah seseorang dari anemia, terutama bagi wanita. Tembaga dan mangan dapat melindungi tubuh dari bahaya artritis reumatoid atau radang sendi.
8. Menguatkan Tulang
Tahu kaya akan kalsium, salah satu nutrisi yang dapat mencegah osteoporosis. Kebutuhan kalsium yang cukup setiap hari akan menguatkan dan memadatkan tulang. Juga mencegah seseorang dari radang sendi.
9. Melawan Radikal Bebas
Kandungan isoflavone dan selenium dalam tahu akan membuat seseorang terlindungi dari bahaya radikal bebas. Selenium yang bekerja dengan iodin akan menjaga regulasi tiroid yang dapat memperbaiki DNA dan melawan kanker.
10. Mencegah Kanker Payudara
Zat isoflavone yang terkandung dalam tahu dapat menurunkan gangguan menopause yang mengganggu, misalnya hot flashes atau perasaan tidak enak yang diikuti dengan kulit wajah yang memerah dan keringat berlebih selama 30 detik hingga 5 menit. Isoflavon juga dapat menurunkan risiko kanker payudara dan kanker prostat.
Manfaat Bawang
putih:
- Menghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan
- Membantu menghambat proses penuaan. Menghambat pertumbuhan sel kanker.
- Dengan mengkonsumsi bawang putih, resiko terkena kanker dapat dikurangi.
- Bawang putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
- Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang bernama ajoene menolong mencegah penggumpalan darah.
- Bawang putih dapat membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi.
- Dengan efek yang lebih lembut. Bawang putih mengandung vitamin A.
- Bawang putih mengandung vitamin B.
- Bawang putih mengandung vitamin C.
- Bawang putih mengandung kalsium.
- Bawang putih mengandung potasium
- Bawang putih mengandung antioksidan. Bawang putih mengandung karoten dan selenium
- Mengonsumsi 2-3 siung bawang putih sehari, akan menghindarkan dari kemungkinan berpenyakit jantung.
- Menyembuhkan tekanan darah tinggi
- Meringankan tukak lambung
- Menurunkan kolesterol dalam darah
- Meningkatkan insulin darah bagi penderita diabetes.
- Melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu sistem kekebalan tubuh
- Bermanfaat sebagai penawar racun (detoxifier) yang melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.
- Membantu menambahkan nafsu makan apabila dimakan mentah
- Menjaga stamina tubuh
- Mengandung khasiat antimikroba,
antitrombotik, hipolipidemik, antiarthritis, hipoglikemik, dan juga
memiliki antivitas sebagai antitumor.
Namun seberapapun khasiatnya sebuah obat, jika tidak dimbangi dengan pola hidup sehat semua itu sia-sia.
Bab 3 METEDOLOGI
PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu penelitian
-
Penelitian mengenai pengawetan tahu menggunakan bawang putih dilaksanakan di
rumah Fatimah Adlia di Jalan Dr.M.Isa.Lrg Kaswari No.35A pada tanggal 4 Maret
2013.
-
Pengisian angket dilaksanakan di kelas tepatnya di SMA Negeri 18 palembang di
Jalan Mayor Ruslan No.14 pada tanggal 6 Maret 2013.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat dan
bahan untuk mengawetkan
-
Tahu - Air - Pisau
-
Bawang putih -Mangkok -Cobek
3.2.2 Alat dan
bahan untuk pengisian angket
- Kertas
- Pena
3.3 Cara pembuatan
Ø Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
Ø Ambil
beberapa siung bawang putih,kupas kemudian di gerus.
Ø Setelah
halus masukkan bawang putih tersebut ke dalam air,lalu di saring.
Ø Hasil
saringan tersebut dimasukkan kedalam mangkok,kemudian masukkan tahu.
Ø Diamkan
selama dua hari di suhu ruangan.
Ø Setelah
dua hari,goreng tahu tersebut dan bandingakan perbedaan rasanya.
a)Menggunakan
air biasa b)Menggunakan
air saringan bawang
Putih
BAB 4 ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data
4.1.1
ANGKET
No.
|
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Apakah anda mengenal tahu?
|
9
|
-
|
2.
|
Apakah anda suka makan tahu?
|
6
|
3
|
3.
|
Apakah anda tau bahwa bawang
putih bisa dijadikan pengawet untuk tahu?
|
3
|
6
|
4.1.2 WAWANCARA
1. Tahu terbuat
dari apa?
Jawab:
Tahu terbuat dari kacang kedelai.
2. Olahan tahu
apa yang anda sukai?
Jawab: Kebanyakan orang menyukai tahu goreng, tetapi
ada juga yang menyukai tahu rebus.
3.Tahu
mana yang lebih anda sukai? tahu yang diawetkan dengan menggunakan bawang
atau tahu biasa? jelaskan!
Jawab: Kebanyakan orang menyukai
tahu yang tidak diawetkan dengan bawang,karena aroma bawang pada tahu sangat
menyengat.Tetapi bebrapa orang menyukai tahu yang diawetkan dengan bawang
karena rasanya lebih gurih.
4.2 Pembahasan
Bawang putih yang
biasanya hanya di gunakan sebagai bumbu masakan ternyata memiliki banyak
manfaat bagi tubuh kita.bawang putih ini ternyata mengandung Kalsium( bersifat
menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi), Saltivine (bisa
mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang susunan sel saraf),
Diallysulfide, alilpropil-disulfida (anti cacing),Belerang, Protein, Lemak,
Fosfor,Besi, Vitamin A, B1 dan C.
Bawang putih dapat juga digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai
berikut :
a. Bawang putih Flu dan Batuk.
Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Pada tahun 1992, peneliti dari Universitas Brigham Young di Utah melaporkan bahwa bawang tumbuk dalam minyak membunuh bukan hanya membunuh rhinivirus tipe 2 (penyebab umun flu), tetapi juga membunuh 2 macam herpes (penyakit kulit menular) dan beberapa virus umum lainnya.
Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Pada tahun 1992, peneliti dari Universitas Brigham Young di Utah melaporkan bahwa bawang tumbuk dalam minyak membunuh bukan hanya membunuh rhinivirus tipe 2 (penyebab umun flu), tetapi juga membunuh 2 macam herpes (penyakit kulit menular) dan beberapa virus umum lainnya.
Bagaimana cara memanfaatkannya?
Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau
tambahkan bawang putih pada masakan. Anda juga dapat membuat obat batuk dengan
resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci,
lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum hangat-hangat.
b. Bawang Putih dan Kolesterol
Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawatan.
Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawatan.
c. Bawang Putih dan Kanker
Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan yang membantu memerangi kanker.
Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan yang membantu memerangi kanker.
d. Bawang Putih dan Kehamilan
Riset terbaru menunjukkan bahwa menkonsumsi bawang putih selama kehamilan mengurangi resiko komplikasi kehamilan pre-eclampsia (meningkatkan tekanan darah kandungan protein dalam urine). Studi–studi juga mengungkapkan bahwa bawang putih juga membantu menaikkan lambatnya berat badan bayi yang terlalu kecil. Riset dilakukan oleh Dr. D. Sooranna, Ms J. Hirani dan Dr. I Das di Academic Department of Obsterrics dan Gynaecology, Chelsea dan Westminster Hospital in London UK. Mereka menyimpulkan bahwa walaupun pre-eclampsia dan kelambatan pertumbuhan merupakan kondisi yang kompleks, mengkonsumsi tablet bawang putih secara standar selama masa kehamilan dapat mengurangi kemungkinan–kemungkinan komplikasi pada kelahiran. Mereka memfokuskan pada kelambatan pertumbuhan pada bayi dan pre-eclampsia, kondisi yang sangat berbahaya bagi ibu dan anak yang terjadi pada kira–kira satu diantara sepuluh kehamilan.
Riset terbaru menunjukkan bahwa menkonsumsi bawang putih selama kehamilan mengurangi resiko komplikasi kehamilan pre-eclampsia (meningkatkan tekanan darah kandungan protein dalam urine). Studi–studi juga mengungkapkan bahwa bawang putih juga membantu menaikkan lambatnya berat badan bayi yang terlalu kecil. Riset dilakukan oleh Dr. D. Sooranna, Ms J. Hirani dan Dr. I Das di Academic Department of Obsterrics dan Gynaecology, Chelsea dan Westminster Hospital in London UK. Mereka menyimpulkan bahwa walaupun pre-eclampsia dan kelambatan pertumbuhan merupakan kondisi yang kompleks, mengkonsumsi tablet bawang putih secara standar selama masa kehamilan dapat mengurangi kemungkinan–kemungkinan komplikasi pada kelahiran. Mereka memfokuskan pada kelambatan pertumbuhan pada bayi dan pre-eclampsia, kondisi yang sangat berbahaya bagi ibu dan anak yang terjadi pada kira–kira satu diantara sepuluh kehamilan.
Eksperimen menunjukkan bahwa
menambahkan ekstrak bawang putih pada sel–sel plaasenta yang kemungkinan
menderita kondisi–kondisi tersebut terbukti dapat menstimulasi pertumbuhan.
Lebih jauh lagi, kegiatan enzim–enzim penting yang berkurang pada kehamilan
tidak normal juga sangat meningkat dengan diberikannya bawang putih.
e. Sebagai Penyembuh Wasir
Pertama bersihkan dulu daerah anus dan sekitarnya dengan air hangat dan sabun, oleskan jus/beberapa siung bawang putih yang sudah dimemarkan sebanyak 3-5 kali pada anus yang telah dibersihkan, tunggu beberapa menit lalu bersihkan.
e. Sebagai Penyembuh Wasir
Pertama bersihkan dulu daerah anus dan sekitarnya dengan air hangat dan sabun, oleskan jus/beberapa siung bawang putih yang sudah dimemarkan sebanyak 3-5 kali pada anus yang telah dibersihkan, tunggu beberapa menit lalu bersihkan.
f. Meningkatkan Stamina
Setelah dikaji secara mendalam, ternyata bawang putih dapat menjadi sumber stamina dan kekuatan fisik yang tinggi. Walaupun sebelumnya mereka jarang sekali sakit, tiba-tiba mereka mudah terserang flu, orang – orang seperti inilah yang terutama membutuhkan daya pembangun stamina yang terdapat di bawang putih. Orang-orang yang mudah lelah seharusnya menambah stamina mereka dengan makan sedikit bawang putih setiap hari dalam jangka waktu yang lama. Caranya, bisa kita campurkan dalam olahan masakan kita dan menelannya.
Setelah dikaji secara mendalam, ternyata bawang putih dapat menjadi sumber stamina dan kekuatan fisik yang tinggi. Walaupun sebelumnya mereka jarang sekali sakit, tiba-tiba mereka mudah terserang flu, orang – orang seperti inilah yang terutama membutuhkan daya pembangun stamina yang terdapat di bawang putih. Orang-orang yang mudah lelah seharusnya menambah stamina mereka dengan makan sedikit bawang putih setiap hari dalam jangka waktu yang lama. Caranya, bisa kita campurkan dalam olahan masakan kita dan menelannya.
g. Mengontrol Gejala Diabetes
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit bawaan yang ditandai oleh tak cukupnya insulin di dalam tubuh, sebagai akibat kelebihan gula di dalam darah dan urine, serta kelaparan yang hebat dan kehausan. Penderitanya selalu ingin makan yang manis-manis, dan walaupun ia suka makan yang manis-manis dan makanan lainnya, berat badan cenderung berkurang. Gejala utamanya, menurunnya daya tahan tubuh terhadap kuman dan bakteri gangguan kulit serta berkurangnya gairah seksual, penyakit usus dan pembuluh darah. Penggunaan bawang putih secara bijaksana dalam diet merupakan salah satu cara mendapatkan manfaat terbesar dari makanan yang dimakan dengan demikian menyumbang pada kondisi tubuh yang baik.
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit bawaan yang ditandai oleh tak cukupnya insulin di dalam tubuh, sebagai akibat kelebihan gula di dalam darah dan urine, serta kelaparan yang hebat dan kehausan. Penderitanya selalu ingin makan yang manis-manis, dan walaupun ia suka makan yang manis-manis dan makanan lainnya, berat badan cenderung berkurang. Gejala utamanya, menurunnya daya tahan tubuh terhadap kuman dan bakteri gangguan kulit serta berkurangnya gairah seksual, penyakit usus dan pembuluh darah. Penggunaan bawang putih secara bijaksana dalam diet merupakan salah satu cara mendapatkan manfaat terbesar dari makanan yang dimakan dengan demikian menyumbang pada kondisi tubuh yang baik.
Bawang putih telah digunakan sebagai
obat selama ribuan tahun. Bahkan 3000 tahun SM, para pujangga Cina telah
menguji dan menulis manfaat bawang putih! Cendekiawan Yunani kuno Aristoteles
juga telah menguji bawang putih pada tahun 335 SM untuk digunakan sebagai
pengobatan.Tulisan Mesir kuno mencatat bahwa bawang putih diberikan pada para
pekerja yang membangun piramida untuk menjaga mereka agar tetap kuat dan sehat.
Orang Rusia menjadikan bawang putih sebagai “ganti antibiotic” dan dikenal
sebagai “Penisilin Rusia” karena dipercaya mengandung 1/10 kebaikan penisilin.
Akibat mengkonsumsi bawang putih
terlalu banyak dapat membuat napas kita menjadi bau, untuk menghilangjkannya
dapat melakukan cara –cara berikut ini :
1. Meminum air teh kental atau kopi setelah mengkonsunsi bawang putih
2. Memakan kulit limau dengan cara dikunyah
3. Mengimbangi dengan makanan yang terbuat dari protein, hati, dan telor
4. Menggunakan bawang putih dengan cara direbus terlebih dahulu atau dijadikan acar
1. Meminum air teh kental atau kopi setelah mengkonsunsi bawang putih
2. Memakan kulit limau dengan cara dikunyah
3. Mengimbangi dengan makanan yang terbuat dari protein, hati, dan telor
4. Menggunakan bawang putih dengan cara direbus terlebih dahulu atau dijadikan acar
Dalam mengkonsumsi bawang putih
sebaiknya tidak dimakan mentah, karena dapat mengganggu lambung. Oleh karena
itu dianjurkan agar bawang putih terlebih dahulu direbus, digoreng, atau
dipanggang dulu sebelum makan. Tetapi bawang putih tidak boleh digunakan dalam
bentuk apapun sewaktu terdapat serangan penyakit di bagian perut dan usus
besar.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari data-data yang telah
didapat,dapat saya simpulkan sebagai berikut :
Ø Bawang putih yang biasanya hanya dijadikan sebagai bumbu masakan
ternyata memiliki banyak manfaat yang sangata penting untuk tubuh.
Ø Bawang putih dapat digunakan sebagai pengawet untuk tahu sehingga
bawang putih dapat menggantikan posisi formalin yang berbahaya jika dijadikan
pengawet.
Ø Bawang putih sebaiknya di rebus,di goreng,atau di panggang dulu seblum
di mkan karena jika di makan mentah-mentah dapat merusak lambung.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian,saya
memberikan saran sebagai berikut :
Ø Pemerintah seharusnya memberikan dorongan kepada peneliti-peneliti
untuk lebih giat dalam menemukan pengetahuan-pengetahuan yang baru.
Ø Banyaknya khasiat bawang putih ini sebaiknya lebih dipublikasikan
kepada masyrakat sehingga masyrakat mengetahui bahwa bawang putih tidak hanya
dapat digunakan sebagai bumbu masakan.
Ø Diharapkan setelah ditemukannya khasiat bawang putih yang dapat digunakan
sebagai pengawet untuk tahu,tidak ada lagi penjual curang yang menggunakan
formalin/bahan berbahaya untuk mengawetkan tahu.
Ø Dengan adanya penelitian ini semoga dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar