BAB 1
SEL
Ukuran dan tipe sel
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua
jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua
jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam
sel, sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut
nukleus atau inti
sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik, sementara protista, tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki
sel eukariotik.
Sel prokariotik
Gambar sel prokariotik
Sel
prokariotik adalah sel tanpa membran inti.Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum'
dan karyon, 'biji'. Tidak ada
membran yang memisahkan DNA dari bagian
sel lainnya, dan daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma yang disebut nukleoid.
Kebanyakan prokariota merupakan organisme uniseluler dengan sel
berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm dan volumenya sekitar 1 µm3)
serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan
beberapa struktur lain.
Prokariotik
umumnya memiliki satu molekul DNA dengan struktur lingkar yang terkonsentrasi
pada nukleoid. Selain itu, prokariotik sering kali juga memiliki bahan genetik
tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar.
Pada umumnya, plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan meskipun
sering kali plasmid membawa gen tertentu yang memberikan keuntungan tambahan
pada keadaan tertentu.
Prokariota
juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut sitoskeleton, yang pada mulanya dianggap hanya
ada pada eukariotik. Protein skeleton tersebut meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.
Sel eukariotik
Sel
eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti. sel eukariota berasal dari bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya' dan karyon,´biji´)
dan memiliki nukleus. Diameter sel eukariotik biasanya
10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariotik adalah daerah di antara
nukleus dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium
semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi
terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki prokariotik. Kebanyakan
organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang dibatasi oleh dua
membran, misalnya nukleus.
Selain
nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariotik, yaitu (1) mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi; (2) retikulum endoplasma, suatu
jaringan membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid; (3) badan Golgi, yang mengarahkan hasil sintesis
sel ke tempat tujuannya; serta (4) peroksisom, tempat perombakan asam lemak dan asam amino.(5) Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang
rusak dan benda asing yang dimasukkan oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak pada sel tumbuhan.(6) Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan pada sel-sel
tertentu daun tumbuhan
dan sejumlah organisme uniseluler. Baik sel
tumbuhan maupun sejumlah eukariotik uniseluler memiliki satu atau lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan
nutrien dan limbah serta tempat terjadinya sejumlah reaksi penguraian.
Jaringan
protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan
mengendalikan pergerakan struktur di dalam sel eukariotik.Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel
hewan di dekat nukleus, juga terbuat dari sitoskeleton.
Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
1.Sel Hewan
Sel hewan adalah nama umum untuk sel
eukariotik yang menyusun jaringan hewan.Sel hewan berbeda dari sel eukariotik
lain,seperti sel tumbuhan,karena mereka tidak memiliki dinding sel,dan
kloroplas,dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil,bahkan tidak
ada.Karena tidak memiliki dinding sel yang keras,sel hewan bervariasi
bentuknya.sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.
Sel hewan terdiri dari
vesikel,mitokondria,sentriol,nukleus,nukleolus,kromatinribosom,retikulum
endoplasma,mikrotubulus,membran plasma,vakuola,sitosol,selaput inti,badan
golgi,lisosom,dan vesikel.
Gambar sel hewan
Ciri :
1.
Tidak memiliki dinding sel
2.
Tidak memiliki plastida
3.
Memiliki lisosom
4.
Memiliki sentrosom
5.
Timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6.
Bentuk tidak tetap
7.
Pada hewan tertentu memiliki
vakuola,ukuran kecil.
2.Sel tumbuhan
Sel tumbuhan adalah bagian
terkecil dari setiaporgan tumbuhan.Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu
tumbuhan itu sendiri.sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik
lainnya.fitur-fitur berbeda tersebut meliputi :
Vakuola yang besar (dikelilingi
membran,disebut tonoplas,yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan
molelul diantara sitosol dan getah.
Dinding sel yang tersusun atas
selulosa danprotein,dalam banyak kasus lignin,dan di simpan oleh protoplasma
diluar membran sel.
Plasmodesmata,merupakan pori-pori
penghubung anatara dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi
dengan sel berdekatan lainnya.
Plastida,terutama kloroplas yang
mengandung klorofil,pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan
memungkinkan terjadinya fotosintesis.
Gambar sel tumbuhan
Ciri :
1.memiliki dinding sel dan
membran sel
2.umumnya memiliki plastida
3.tidak memiliki lisosom
4.tidak memiliki sentrosom
5.timbunan zat berupa pati.
6.bentuk tetap
7.memiliki vakuola ukuran
besar,banyak.
BAB 2
JARINGAN
TUMBUHAN
Jaringan
tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
1.JARINGAN
MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
a. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
a. Jaringan Meristem Primer
- Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda.
- merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga
- mempunyai kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
- jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
- letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
- Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
- jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar. OK
b. Jaringan Meristem Sekunder
- Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi
- merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi
- jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya
- Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
- Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
- Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Kambium
- kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa seperti ( epidermis , parenkim , kolenkim , sklerenkim ) namun sel selnya mempunyai kemampuan totipotensi
- karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder.
- Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus , membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut .
- membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis / kulit ) dan membelah kedalam membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar
- pembentukan Xylem / Floem ditujukan untuk proses transportasi zat
- Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis
- Perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F pada musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran tahun
- musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya OK
- Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
- Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
- Berdasarkan
kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium vaskuler
(intravaskuler): kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di
antara phloem dan xylem). Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder
fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.
Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.
Fungsi : membentuk jari-jari empulur.
Berdasarkan
letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu :
- Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
- Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
- Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
Jadi
jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta
belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
- Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
- Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
- Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
- Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
- Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
- Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
- Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
- Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
2.JARINGAN
DEWASA
Jaringan
dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi , jaringan
ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain .
Jaringan
dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
- Jaringan yang letaknya paling luar
- Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
- Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
- Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
- Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
- Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi
jaringan epidermis antara lain :
- Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya
- Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
- Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
- Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
- Untuk
penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabus
MODIFIKASI EPIDERMIS
- Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selai itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
- Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.
- Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan garam-garam tanah.
2. Jaringan
Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan
fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
3.Jaringan
Penguat/Penyokong
Jaringan penyokong adalah jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh.jaringan ini juga di sebut sebagai jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat,juga karena telah mengalami spesialisasi.
Jaringan penyokong adalah jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh.jaringan ini juga di sebut sebagai jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat,juga karena telah mengalami spesialisasi.
Fungsi
jaringan penyokong yaitu :
menguatkan tegaknya batnag dan daun.
melindungi biji atau embrio.
memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan
udara.
melindungi berkas pengangkut.
Jaringan penyokong dibedakan menjadi :
a.Jaringan Kolenkim
Kolenkim
terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada
dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh . Umumnya terletak pada
bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan
fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya.
Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak
sebagai sel – sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
b.Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim
adalah jaringan pendukung pada tanaman.ciri-cirinya :
- Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.
- Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
- Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
- Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.),
- sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
- Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid).
- Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
- Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
- Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
4. Jaringan
Pengangkut
- Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular
- Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer)
- Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
- Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik.
- Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel.
- Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam.
- Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
Xylem
Yang merupakan karakteristik sel-sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
Yang merupakan karakteristik sel-sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
Floem
Yang merupakan karakteristik sel-sel floem adalah
jaringan pengangkut berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.sel-selnhy berbentuk piramid.
5. Jaringan Gabus
jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus.
5. Jaringan Gabus
jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus.
Ciri-ciri sel gabus :
• bentuknya memanjang dengan
dinding bergabus.
• tersusun atas sel-sel parenkim
gabus.
• pada
sel-sel gabus yang sudah mati,protoplasmanya di isi oleh udara.
Fungsi jaringan gabus adalah
untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat
sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk
oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam
berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati
yang disebut felem.
BAB 3
JARINGAN
HEWAN
Jaringan
hewan tersusun atas sel-sel dan matriks ekstraseluler. Berdasarkan atas
struktur jaringan dan fungsi utamanya, maka kita dapat membedakan keempat
jaringan dasar pada hewan.
JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel polihedral yang berhimpitan dengan substansi ekstrasel sangat sedikit .Sel saling melekat erat dan membentuk lembaran-lembaran sel yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh .Tidak terdapat pembuluh darah atau pembuluh limfe. Bentuknya kadang sangat tidak teratur.
JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel polihedral yang berhimpitan dengan substansi ekstrasel sangat sedikit .Sel saling melekat erat dan membentuk lembaran-lembaran sel yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh .Tidak terdapat pembuluh darah atau pembuluh limfe. Bentuknya kadang sangat tidak teratur.
1.
Berdasarkan fungsi epitel digolongkan menjadi :
a. Epitel Proteksi (pelindung)
b. Epitel kelenjar
c. Epitel absorbsi (penyerap)
d. Epitel sesori (indra)
2. Berdasarkan lapisannya epitel dibagi menjadi:
a. Epitel selapis :Hanya mengandung satu lapis sel
b. Epitel berlapis :Mengandung lebih dari satu lapis sel.
a. Epitel Proteksi (pelindung)
b. Epitel kelenjar
c. Epitel absorbsi (penyerap)
d. Epitel sesori (indra)
2. Berdasarkan lapisannya epitel dibagi menjadi:
a. Epitel selapis :Hanya mengandung satu lapis sel
b. Epitel berlapis :Mengandung lebih dari satu lapis sel.
Epithelium
Selapis
Epitel selapis Pipih
• Bentuk sangat pipih
• Tinggi kurang dari lebar
• Inti melebar/pipih
Epitel selapis Kuboid
• Bentuk sel seperti kubus
• Tinggi dan lebar kurang lebih sama
• Inti bulat terletak di tengah
Epitel selapis Silindris
Tinggi lebih dari lebarnya, Inti berbentuk lonjong, Disusun oleh selapis sel berbentuk silindris Biasanya terdapat sel goblet diantara sel-sel epitelnya
Epitel selapis Pipih
• Bentuk sangat pipih
• Tinggi kurang dari lebar
• Inti melebar/pipih
Epitel selapis Kuboid
• Bentuk sel seperti kubus
• Tinggi dan lebar kurang lebih sama
• Inti bulat terletak di tengah
Epitel selapis Silindris
Tinggi lebih dari lebarnya, Inti berbentuk lonjong, Disusun oleh selapis sel berbentuk silindris Biasanya terdapat sel goblet diantara sel-sel epitelnya
Epithelium
Berlapis
Epitel Pipih Berlapis
Sel yang menyusun terdiri dari beberapa lapis sel, berbentuk pipih, berfungsi sebagai pelindung, Letak ditemukan: Kulit, Mulut, Esophagus
Epitel Kubus Berlapis
Bentuk sel epitelium kubus berlapis banyak seperti kubus, dengan inti berada di tengah dan tersusun dari berlapis-lapis sel kubus. Epitelium ini berfungsi dalam proses sekresi. Misalnya, terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium dan buah zakar
Epithelium Silindris Berlapis
Permukaan sel berbentuk silindris, namun sel dibawahnya berbentuk beragam. Jenis epitelium ini berfungsi sebagai tempat sekresi dan pergerakan.Epitelium terletak pada alat-alat tubuh.
Epithelium Batang Berlapis Semu
Disusun oleh selapis sel, berbentuk batang namun seperti berlapis. Kadang memiliki silia, terutama yang menyusun sal. Pernafasan. Berfungsi sebagai sekresi atau absorbs.
Epitel Transisional
Merupakan peralihan antara epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan epitel berlapis silindris Melapisi sistem urinaria mulai dari pelvis renalis sampai uretra Lapisan basal terdiri dari sel-sel kuboid atau silindris
Epitel Pipih Berlapis
Sel yang menyusun terdiri dari beberapa lapis sel, berbentuk pipih, berfungsi sebagai pelindung, Letak ditemukan: Kulit, Mulut, Esophagus
Epitel Kubus Berlapis
Bentuk sel epitelium kubus berlapis banyak seperti kubus, dengan inti berada di tengah dan tersusun dari berlapis-lapis sel kubus. Epitelium ini berfungsi dalam proses sekresi. Misalnya, terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium dan buah zakar
Epithelium Silindris Berlapis
Permukaan sel berbentuk silindris, namun sel dibawahnya berbentuk beragam. Jenis epitelium ini berfungsi sebagai tempat sekresi dan pergerakan.Epitelium terletak pada alat-alat tubuh.
Epithelium Batang Berlapis Semu
Disusun oleh selapis sel, berbentuk batang namun seperti berlapis. Kadang memiliki silia, terutama yang menyusun sal. Pernafasan. Berfungsi sebagai sekresi atau absorbs.
Epitel Transisional
Merupakan peralihan antara epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan epitel berlapis silindris Melapisi sistem urinaria mulai dari pelvis renalis sampai uretra Lapisan basal terdiri dari sel-sel kuboid atau silindris
Epitelium Kelenjar
Jaringan ini dapat mensekresikan sekret atau getah. Sekret tersebut dapat berupa enzim, keringat, air ludah, maupun hormon. Berdasarkan cara mensekresikan cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah yang dihasilkan. Misalnya kelenjar keringat, kelenjar ludah, kelenjar bruner pada usus, kelenjar fundus pada dinding lambung.
b. Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah. Karena tidak mempunyai saluran tersebut sehingga disebut kelenjar buntu, getah hasil sekresinya langsung dialirkan ke dalam pembuluh darah. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar tiroid, anak ginjal, dan hipofisis.
Jaringan ini dapat mensekresikan sekret atau getah. Sekret tersebut dapat berupa enzim, keringat, air ludah, maupun hormon. Berdasarkan cara mensekresikan cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah yang dihasilkan. Misalnya kelenjar keringat, kelenjar ludah, kelenjar bruner pada usus, kelenjar fundus pada dinding lambung.
b. Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah. Karena tidak mempunyai saluran tersebut sehingga disebut kelenjar buntu, getah hasil sekresinya langsung dialirkan ke dalam pembuluh darah. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar tiroid, anak ginjal, dan hipofisis.
JARINGAN
OTOT
Jaringan otot adalah kumpulan sel-sel yang tersusun
dan mampu berkontraksi sehingga mampu mengadakan pergerakan.
a.Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
3. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4.Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
Jaringan otot terdiri dari:
1.Otot Polos (otot volunter)
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).
• Perbedaan
Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung pada Jaringan Otot Vertebrata
BAB 4
SISTEM GERAK
Sistem Gerak
Pada Manusia
Rangka
Tulang-tulang
yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton.
Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
- Eksoskeleton
Yaitu rangka
yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir
di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata
tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo
sp/cumi-cumi.
2. Endoskeleton
Yaitu rangka
yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada
seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM)
kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada
hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi
rangka :
- Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
- Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Tempat pembentukan sel darah.
- Tempat perlekatan otot.
- Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
- Sebagai alat gerak pasif.
Alat gerak
pasif/tulang
Tulang dapat
dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
1) Tulang
rawan/tulang muda/cartilago
- Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
Cartilago
tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung
zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat
kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur
pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk
tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Cartilago
dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang
rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium
berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak
mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast
yaitu sel pembentuk condrosit.
- Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Cartilago Hialin
Cartilago
ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen,
transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada
tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada
saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago
ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago
Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang,
pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago
ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang
bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang
sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung
hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan
daun telinga.
2) Tulang
keras/tulang sejati/osteon
- Osteon berfungsi :
- Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
- Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
- Terbentuk melalui proses :
- Osifikasi
Osifikasi adalah proses perubahan tulang rawan menjadi
tulang keras. Rangka manusia telah terbentuk pada akhir bulan kedua, atau awal
bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Yang mula-mula terbentuk adalah
tulang rawan. Kartilago berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Di
dalam kartilago terdapat rongga yang mengandung osteoblas. Peristiwa pengerasan
tulang ini urutannya sebagai berikut:
- tulang rawan pada embrio banyak mengandung osteoblas, terutama pada bagian tengah epifise dan bagian tengah diafise serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan
- osteoblas kemudian akan membentuk osteosit, (sel-sel tulang keras), yang tersusun melingkar membentuk suatu sistem Havers, yang banyak mengandung pembuluh darah serta serabut saraf
- osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang, dan setelah mendapatkan tambahan senyawa Ca dan P, maka tulang akan mengeras
- terjadinya penulangan pada bagian epifise dan diafise akan menyebabkan terbentuknya daerah antara yang tidak mengalami penulangan yang disebut cakra epifise yang berupa tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas
- bagian cakra epifise terus mengalami penulangan, sehingga bagian inilah yang dapat menyebabkan tulang tumbuh memanjang
- di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merombak sel-sel tulang yang telah terbentuk, sehingga terbentuk rongga yang berisi sumsum tulang.
- Pembagian tulang :
a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :
Tulang
pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan
memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari
perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini
berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu
epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat,
kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise
dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung
epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia
pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os.
Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus,
dll.
Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang
ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga
diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.Tulang pipih dapat
dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.
Tulang pendek
Tulang
pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga
tulang pendek berisi sumsum merah.
Tulang
pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal,
ruas-ruas Os. Carpal, dll.
b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
Tulang kompak/padat
Yaitu
merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya
celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini.Dapat dijumpai pada tulang
pipa/tulang panjang.
Tulang spons/bunga karang
Yaitu
merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat
dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
Sistem Gerak Pada Hewan
Sistem
Gerak Vertebrata
Hewan vertebrata membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton (rangka dalam). Endoskeleton dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton tersusun dari tulang dan tulang dan otot bekerja sama dengan membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memiliki bentuk khas, bentuk khas inilah yang memberi bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.
Hewan vertebrata membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton (rangka dalam). Endoskeleton dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton tersusun dari tulang dan tulang dan otot bekerja sama dengan membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memiliki bentuk khas, bentuk khas inilah yang memberi bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.
a.Sistem Gerak
Hewan yang hidup di Udara
Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu burung (selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Teknik terbang (Burung terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan saya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali.
Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu burung (selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Teknik terbang (Burung terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan saya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali.
b.Sistem Gerak
Hewan yang hidup di Air
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.
Untuk bergerak didalam air, ikan memiliki:
1)Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak didalam air;
2)Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air;
3)Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan;
4)Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical; Susunan otot dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan didalam air.
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.
Untuk bergerak didalam air, ikan memiliki:
1)Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak didalam air;
2)Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air;
3)Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan;
4)Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical; Susunan otot dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan didalam air.
c.Sistem Gerak
Amphibia
Contoh amphibia adalah katak. Katak memiliki rangka dalam (endoskeleton). Rangka katak tersusun dari tiga kelompok tulang yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Katak adalah pelompat yang baik karena tungkai belakangnya panjang dan memiliki otot yang sangat kuat. Katak ini juga memiliki selaput renang di tungkainya sehingga bisa berenang. Selaput ini memberikan tekanan yang kuat melawan air sehingga terjadilah gerakan di air.
Contoh amphibia adalah katak. Katak memiliki rangka dalam (endoskeleton). Rangka katak tersusun dari tiga kelompok tulang yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Katak adalah pelompat yang baik karena tungkai belakangnya panjang dan memiliki otot yang sangat kuat. Katak ini juga memiliki selaput renang di tungkainya sehingga bisa berenang. Selaput ini memberikan tekanan yang kuat melawan air sehingga terjadilah gerakan di air.
d.Sistem Gerak
Reptilia
Ular dan buaya adalah contoh dari reptilia. Reptil memiliki rangkadalam, contoh pada gambar di bawah, gambar rangka ular). Rangka ular tesusun dari tualang tengkorak, tulang badan dan tulang ekor. Tulang badan ular terdiri dari ruas-ruas tulang belakang yang jumlahnya paling sedikit seratus ruas. Hal ini, akan memudahkan ular bergerak. Tulang rusuk ular tidak melekat pada tulang dada dan tulang belakang seperti manusia. Akan tetapi, akan dihubungkan dengan tulang belakang dengan tulang otot yang elastis. Hal ini memungkin ular untuk mengembangkan rongga dadanya misalnya pada saat menelan mangsa yang besar.
Bagaimana ular bergerak??? Ular bergerak dengan merayap, caranya ular membentuk tubuhnya berkelok-kelok mengelilingi batu atau dengan benda-benda ditanah kemudian ular menekan batu-batuan atau tanahdan menyebabkan ular dapatbergerak maju atau ke samping.
Ular dan buaya adalah contoh dari reptilia. Reptil memiliki rangkadalam, contoh pada gambar di bawah, gambar rangka ular). Rangka ular tesusun dari tualang tengkorak, tulang badan dan tulang ekor. Tulang badan ular terdiri dari ruas-ruas tulang belakang yang jumlahnya paling sedikit seratus ruas. Hal ini, akan memudahkan ular bergerak. Tulang rusuk ular tidak melekat pada tulang dada dan tulang belakang seperti manusia. Akan tetapi, akan dihubungkan dengan tulang belakang dengan tulang otot yang elastis. Hal ini memungkin ular untuk mengembangkan rongga dadanya misalnya pada saat menelan mangsa yang besar.
Bagaimana ular bergerak??? Ular bergerak dengan merayap, caranya ular membentuk tubuhnya berkelok-kelok mengelilingi batu atau dengan benda-benda ditanah kemudian ular menekan batu-batuan atau tanahdan menyebabkan ular dapatbergerak maju atau ke samping.
e.Gerak pada Mamalia
Hewan bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk berenang, ikan menekan melawan air. Untuk terbang, burung menekan untuk melawan udara. Bagaimana dengan hewan-hewan darat?? Contoh salah satu dari mamalia yaitu kuda. Kuda memiliki rangka dalam menyokong tubuhnya. Seperti pada halnya manusia, alat gerak kuda adalah tulang-tulang yang dibantu otot-otot. Pada saat berjalan dan berlari, kaki belakang kuda menekan melawan tanah dan tubuh bergerak ke depan. Dalam mengamati gerakan kuda, paling tepat di mulai dari kaki belakang karena dari kaki belakang inilah kekuatan terbentuk.
BAB 5
SISTEM SIRKULASI
Peredaran
darah manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda. Peredaran darah
tertutup artinya dalam peredarannya darah selalu mengalir di dalam pembuluh
darah. Peredaran darah ganda artinya dalam satu kali beredar, darah melalui
jantung sebanyak dua kali sehingga terdapat peredaran darah besar dan peredaran
darah kecil.
Peredaran
darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan)
melaluli arteri pulmonalis menuju ke paru-paru, kemudian melalui vena
pulmonalis kembali ke jantung (serambi kiri).
Peredaran
darah besar yaitu peredaran darah dari jantung (bilik kiri) melalui aorta menuju
ke seluruh tubuh, kemudian melalui vena cava kembali ke jantung (serambi
kanan).
1. Alat
Peredaran Darah
a. Jantung
Jantung
berperan sebagai pemompa dalam sistem peredaran darah. Dua rongga atas yang
disebut dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah
yang disebut bilik (ventrikel). Jantung memiliki tiga katup
yaitu katup vena semilunair yang terletak pada pangkal
aorta(arteri besar),
katup valvula
bikuspidalis yang terletak antara bilik (ventrikel) kiri dan serambi
(atrium) kiri, serta valvula trikuspidalisyang terletak antara
bilik (ventrikel) kanan dan serambi (atrium) kanan.
Saluran yang
keluar dari jantung disebutarteri. Arteri yang berhubungan
langsung dengan jantung yaitu Arteri pulmonalis dan Aorta.
Arteri pulmonalis membawa darah kaya CO2 menuju paru-paru dan aorta adalah
arteri terbesar yang mengalirkan darah dari jantung(bilik/ventrikel
kiri) menuju ke seluruh tubuh.
Saluran
yang menuju ke jantung disebut vena. Pada jantung
terdapat tiga buah vena yang berhubungan langsung dengan jantung atrium yaitu
vena cava superior, vena cava inferior dan vena pulmonalis. Vena cava
superior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian atas
menuju ke jantung,vena cava inferior adalah vena yang membawa darah
dari organ tubuh bagian bawah menuju ke jantung dan vena pulmonalis adalah
vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke jantung.
Tekanan
darah pada orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg
menunjukkan tekanan darah saat ventrikel berkontraksi disebut tekanansistol.
Nilai 80 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel relaksasi disebut
tekanan diastol.
Bilik
(ventrikel) kiri mempunyai lapisan yang paling tebal karena berfungsi
mengedarkan arah dari jantung ke seluruh tubuh. Dan yang kedua ketebalannya
adalah bilik (ventrikel) kanan karena tugasnya lebih ringan yaitu memompakan
darah menuju paru-paru.
b. Pembuluh
Darah
Pembuluh
darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan
kapiler.
1) Arteri, Arah
alirannya meninggalkan jantung. Darah dalam arteri kaya akanoksigen kecuali
arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit
2) Arteriole,
merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
3) Kapiler, berupa
saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah dengan sel
jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran gas
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel
tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.
4) Venule, merupakan
pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.
5) Vena, berfungsi
untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis dan
kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung. Darah di dalam
vena kaya akan
CO2 kecuali
vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit
2. Darah
Darah
manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin
berfungsi untuk mengankut oksigen dan karbondioksida.
a. Plasma
merupakan
bagian darah yang berupa cairan. Fungsinya mengangkut sari makanan ke seluruh
tubuh. Selain itu di dalam plasma darah terdapat protein-protein yang mempunyai
fungsi khusus. Protein dalam plasma antara lain berupaalbumin yang
berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah , globulin yang
berfungsi membentuk antibodi, dan fibrinogen yang berfungsi
untuk pembekuan darah. Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan
disebutserum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam
sistem kekebalan tubuh.
b. Sel-Sel
Darah
sel-sel
darah merupakan bagian darah yang berupa padatan.yang terdiri dari :
1) Eritrosit(sel
darah merah), berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan
sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan
tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih,
Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa.
2) Leukosit
(sel darah putih), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh
dan kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang
masuk ke dalam tubuh. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa.
Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat amoeboid, diapedesis, dan
fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak
bebas. Diapedesis artinya dapat menembus dinding
pembuluh kapiler. Fagositosis, yaitu dapat membunuh
kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per
mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi
10.000 per mm3darah yang disebut leukositosis. Jika kadar leukosit
kurang dari 4.000 per mm3disebut
menderita
penyakit leukopenia. Misalnya karena infeksi penyakit AIDS. Jika kadar leukosit
di atas 200.000 per mm3 disebut menderita kanker darah atau
leukemia.
3) Trombosit, berperan
dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit dibentuk di sumsum tulang
belakang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak
berinti.
Setiap
komponen darah mempunyai fungsi tertentu, sehingga fungsi darah beraneka
macam, yaitu sebagai berikut :
1) Sel-sel
darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh tubuh.
2) Plasma
darah, mengangkut sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh,
urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin, dan hormon dari
kelenjar endokrin ke seluruh tubuh.
3)
Fagositosis, yaitu menelan kuman penyakit dan zat asing yang masuk dalam tubuh.
4) Limfosit
menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman dan antitoksin untuk menetralkan
racun.
5) Melakukan
pembekuan darah ketika terjadi luka. Yang berperan penting adalah trombosit.
6) Menjaga
kestabilan suhu tubuh, yaitu berkisar pada 37°C walaupun suhu lingkungan
berubah. Darah mampu menyebarkan energi panas secara merata ke seluruh tubuh.
Sel-sel darah
3. Golongan
Darah
Karl
Landsteiner (1968 – 1947), seorang ahli dari Austria, menemukan cara penggolongan darah
dengan sistem AB0. Menurut beliau, darah dapat dibedakan menjadi golongan darah
A, B, AB, dan 0 (nol). Penentuan golongan darah berdasarkan
kandungan Aglutinogen (antigen) dan Aglutinin
(antibodi) dalam darah. Aglutinogen merupakan protein dalam sel darah
merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada dua jenis aglutinogen pada
darah yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin merupakan protein di
dalam plasma darah yang menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin berfungsi sebagai
zat antibodi. Terdapat dua macam aglutinin yaitu
aglutinin α (alfa) dan aglutinin β(beta).
Aglutinin α disebut juga serum anti A yang akan menggumpalkan
aglutinogen A. Sedangkan aglutinin β disebut juga serum anti B
yang akan menggumpalkan aglutinogen B.
Tranfusi darah adalah
proses penyaluran darah dari orang satu ke orang yang lainnya. Donor
berarti pemberi dalam tranfusi darah dan resipien berartipenerima
dalam tranfusi darah.
Golongan
darah 0 disebut donor universal, artinya secara teori
dapat ditransfusikan ke semua golongan darah tanpa digumpalkan oleh
resipien. Hal inidisebabkan karena golongan darah 0 tidak mengandung aglutinogen.
Sedangkan golongan darah AB disebut resipien universal, karena
secara teori dapat menerima transfusi darah dari golongan apa saja.
Hal ini disebabkan karena golongan AB tidak mengandung aglutinin
sehingga tidak akan menggumpalkandarah jenis apapun dari donor.
4. Sistem
Peredaran Getah Bening
Fungsi
sistem peredaran getah bening (limfa)adalah sebagai berikut :
1. Untuk
sistem pertahanan tubuh.
2.
Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang
berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem
peredaran darah.
Cairan limfa
mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang
masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang
antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh.
Pembuluh
limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali
pada sistem saraf pusat. Kelenjar limfa berfungsi untuk
menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih
lanjut.
Alat tubuh
yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan
tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak
di belakang lambung dan berwarna ungu. Fungsinya antara lain sebagai tempat
penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman penyakit, pembentukan sel darah
putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah
yang sudah
mati.
Tonsil atau
amandel terletak
di bagian kanan dan kiri pangkal tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang
anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebutpolip hidung. Fungsi
tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui hidung, mulut, dan
tenggorokan.
5. Kelainan
pada Peredaran Darah
Beberapa
kelainan pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut :
a. Anemia,
merupakan keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin atau sel darah merah. Kadar
hemoglobin yang rendah menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan
terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat. Perdarahan yang berat juga dapat
mengakibatkan anemia. Selain itu anemia dapat terjadi akibat terganggunya
produksi eritrosit.
b.
Serangan jantung, ditandai dengan sakit pada bagian dada, gelisah,
pucat, dan kulit terasa dingin. Serangan jantungnya hebat dan tidak segera
mendapat pertolongan dapat menimbulkan gagalnya jantung memompa darah.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terkena serangan jantung adalah tekanan
darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, merokok, penyakit diabetes melitus,
kegemukan, dan kurang olahraga.
c. Varises,
yaitu pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki. Pada varises yang parah,
pembuluh vena tampak melebar dan berkelok-kelok. Varises disebabkan oleh
cacat/kerusakan pada katup vena sejak lahir. Varises juga sering terjadi karena
bertambahnya beban vena akibat terlalu banyak berdiri, kehamilan, dan
sebagainya. Pelebaran vena pada bagian anus disebut wasir atau
ambeian.
d. Tekanan
darah rendah (hipotensi), yaitu keadaan tekanan darah yang di
bawah normal. Gejala hipotensi adalah lesu, pusing, dan gangguan penglihatan,
bahkan sampai pingsan. Penyebabnya dapat karena terlalu banyak meminum obat
penurun tekanan darah, muntaber, dan pendarahan.
e.
Tekanan darah tinggi (hipertensi), yaitu keadaan tekanan darah
yang melebihi tekanan normal. Penyebab hipertensi adalah nikotin pada rokok,
faktor keturunan, stress, kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang
olahraga dan kelebihan obat-obatan.
0 komentar:
Posting Komentar