Senin, 27 Oktober 2014

KUMPULAN MATERI BIOLOGI



BAB 1
SEL
Ukuran dan tipe sel
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel, sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik, sementara protista, tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik.
Sel prokariotik

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/59/Average_prokaryote_cell-_id.svg/350px-Average_prokaryote_cell-_id.svg.png

Gambar sel prokariotik
Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti.Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum' dan karyon, 'biji'. Tidak ada membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma yang disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm dan volumenya sekitar 1 µm3) serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan beberapa struktur lain.
Prokariotik umumnya memiliki satu molekul DNA dengan struktur lingkar yang terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariotik sering kali juga memiliki bahan genetik tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar. Pada umumnya, plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan meskipun sering kali plasmid membawa gen tertentu yang memberikan keuntungan tambahan pada keadaan tertentu.
Prokariota juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut sitoskeleton, yang pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariotik. Protein skeleton tersebut meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.
Sel eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti. sel eukariota berasal dari bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya' dan karyon,´biji´) dan memiliki nukleus. Diameter sel eukariotik biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariotik adalah daerah di antara nukleus dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki prokariotik. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang dibatasi oleh dua membran, misalnya nukleus.
Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariotik, yaitu (1) mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi; (2) retikulum endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid; (3) badan Golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya; serta (4) peroksisom, tempat perombakan asam lemak dan asam amino.(5) Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan benda asing yang dimasukkan oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak pada sel tumbuhan.(6) Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan pada sel-sel tertentu daun tumbuhan dan sejumlah organisme uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariotik uniseluler memiliki satu atau lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah serta tempat terjadinya sejumlah reaksi penguraian.
Jaringan protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan pergerakan struktur di dalam sel eukariotik.Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel hewan di dekat nukleus, juga terbuat dari sitoskeleton.

Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
1.Sel Hewan
Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan.Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain,seperti sel tumbuhan,karena mereka tidak memiliki dinding sel,dan kloroplas,dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil,bahkan tidak ada.Karena tidak memiliki dinding sel yang keras,sel hewan bervariasi bentuknya.sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.
Sel hewan terdiri dari vesikel,mitokondria,sentriol,nukleus,nukleolus,kromatinribosom,retikulum endoplasma,mikrotubulus,membran plasma,vakuola,sitosol,selaput inti,badan golgi,lisosom,dan vesikel.
Gambar sel hewan
Ciri :
1.      Tidak memiliki dinding sel
2.      Tidak memiliki plastida
3.      Memiliki lisosom
4.      Memiliki sentrosom
5.      Timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6.      Bentuk tidak tetap
7.      Pada hewan tertentu memiliki vakuola,ukuran kecil.


2.Sel tumbuhan
Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiaporgan tumbuhan.Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri.sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya.fitur-fitur berbeda tersebut meliputi :
Vakuola yang besar (dikelilingi membran,disebut tonoplas,yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molelul diantara sitosol dan getah.
Dinding sel yang tersusun atas selulosa danprotein,dalam banyak kasus lignin,dan di simpan oleh protoplasma diluar membran sel.
Plasmodesmata,merupakan pori-pori penghubung anatara dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya.
Plastida,terutama kloroplas yang mengandung klorofil,pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.

Gambar sel tumbuhan
Ciri :
1.memiliki dinding sel dan membran sel
2.umumnya memiliki plastida
3.tidak memiliki lisosom
4.tidak memiliki sentrosom
5.timbunan zat berupa pati.
6.bentuk tetap
7.memiliki vakuola ukuran besar,banyak.












BAB 2

JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa

1.JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
a. Jaringan Meristem Primer
  • Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda.
  • merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga
  • mempunyai kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
  • jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
  • letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
  • Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
  • jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar. OK

b. Jaringan Meristem Sekunder
  • Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi
  • merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi
  • jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya
  • Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
  • Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
  • Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Kambium
  • kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa seperti ( epidermis , parenkim , kolenkim , sklerenkim ) namun sel selnya mempunyai kemampuan totipotensi
  • karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder.
  • Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus , membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut .
  • membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis / kulit ) dan membelah kedalam membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar
  • pembentukan Xylem / Floem ditujukan untuk proses transportasi zat
  • Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis
  • Perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F pada musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran tahun
  • musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya OK
  • Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
  • Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
  • Berdasarkan kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium vaskuler (intravaskuler): kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan xylem). Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.
    Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.
    Fungsi : membentuk jari-jari empulur.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu :
  1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
  2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
  3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
- Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
- Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
- Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
- Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.




2.JARINGAN DEWASA

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi , jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain .



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH6IB5iMpRo2OBeHnNXONVev6ATBcYjX2JN6QXQkKVLUgtrsYswBAc40nURIYRn4XDLbamYULc4MuId4L5J71gOOSXw1X4KA4CXyBns9m3m5C50PGxPg0wsqbKlkSF6rql2JqaFaIv0V0I/s400/JARINGAN+DAUN.bmp




Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

1 Jaringan Epidermis
http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/jaringan-epidermis.jpg?w=239&h=200
Jaringan Epidermis
  • Jaringan yang letaknya paling luar
  • Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
  • Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
  • Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
  • Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
  • Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
  • Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya
  • Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
  • Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
  • Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
  • Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
    - Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabus

MODIFIKASI EPIDERMIS
  1. Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selai itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
  2. Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.
  3. Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan garam-garam tanah.
2. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

http://www.fp.unud.ac.id/biotek/wp-content/uploads/2008/12/parenkim-300x225.jpg

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

3.Jaringan Penguat/Penyokong

Jaringan penyokong adalah jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh.jaringan ini juga di sebut sebagai jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat,juga karena telah mengalami spesialisasi.

Fungsi jaringan penyokong yaitu :
 menguatkan tegaknya batnag dan daun.
 melindungi biji atau embrio.
 memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara.
 melindungi berkas pengangkut.


 Jaringan penyokong dibedakan menjadi :
a.Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh . Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif

http://www.fp.unud.ac.id/biotek/wp-content/uploads/2008/12/collenchyme-267x300.jpg

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.

b.Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.ciri-cirinya :
  • Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.
  • Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
  • Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
  • Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.),
  • sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
  • Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid).
  • Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
  • Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
  • Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
4. Jaringan Pengangkut
  • Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular
  • Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer)
  • Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
  • Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik.
  • Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel.
  • Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam.
  • Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCRp6TFoP5LmC741Lrfy41FWIdLUw_33UPu1tXyqPnRkdfoq6dzOdKMKJ-PizWtKH0cN_0xmbu_pVBLZSDLLG2R1IsnsqE-SqRtpix1y8ddfdbrq6NvuHHNcA_1ygP4paZH-N1ySYlg1Xe/s320/xilem+,+kambium+,+florm.bmp
Xylem
Yang merupakan karakteristik sel-sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.


Floem
Yang merupakan karakteristik sel-sel floem adalah jaringan pengangkut berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.sel-selnhy berbentuk piramid.


5. Jaringan Gabus
jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus.
Ciri-ciri sel gabus :
• bentuknya memanjang dengan dinding bergabus.
• tersusun atas sel-sel parenkim gabus.
• pada sel-sel gabus yang sudah mati,protoplasmanya di isi oleh udara.
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/jaringan-gabus.jpg?w=293&h=200










BAB 3    
JARINGAN HEWAN
Jaringan hewan tersusun atas sel-sel dan matriks ekstraseluler. Berdasarkan atas struktur jaringan dan fungsi utamanya, maka kita dapat membedakan keempat jaringan dasar pada hewan.

JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel polihedral yang berhimpitan dengan substansi ekstrasel sangat sedikit .Sel saling melekat erat dan membentuk lembaran-lembaran sel yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh .Tidak terdapat pembuluh darah atau pembuluh limfe. Bentuknya kadang sangat tidak teratur.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzlU17T62h2p4sXbiyUcB5ovdavkpfXBvWmri0JP7y5fo-GemBMaSTpMve6IABhlQCpeI3FSbIVZfvsyYE2KOOKZpjN3QhIDEw6NMuZI8ryzS4JUYLXd4ErgsDi8Pk6rIt4k3AbTXDrPy8/s200/epitel+all.JPG

1.    Berdasarkan fungsi epitel digolongkan menjadi :
       a.    Epitel Proteksi (pelindung)
       b.    Epitel kelenjar
       c.    Epitel absorbsi (penyerap)
       d.    Epitel sesori (indra)

2.    Berdasarkan lapisannya epitel dibagi menjadi:
      a.    Epitel selapis :Hanya mengandung satu lapis sel
      b.    Epitel berlapis :Mengandung lebih dari satu lapis sel.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSn1VAfMdyYUhALZmgml8svXlVr6wYifB0bpdGMImUr3Rzf3g9oqPZIWtum1kqZVur6n0K1nORswB-CCK6gF8Iwk1gsuiOb2Ly2zBDObr9VAql61-78vLA_a1-DGrcO5YHJ_G3b-qqYMhH/s320/selapis.JPG
Epithelium Selapis
Epitel selapis Pipih
•    Bentuk sangat pipih
•    Tinggi kurang dari lebar
•    Inti melebar/pipih

Epitel selapis Kuboid
•    Bentuk sel seperti kubus
•    Tinggi dan lebar kurang lebih sama
•    Inti bulat terletak di tengah

Epitel selapis Silindris
Tinggi lebih dari lebarnya, Inti berbentuk lonjong, Disusun oleh selapis sel berbentuk silindris Biasanya terdapat sel goblet diantara sel-sel epitelnya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0hH5QBk_7hM-QB5nqoqEax-Natkfj0p3TWpha0WgjdxGMHSSLCuXUEMK4sn_VSzbl9Ol2OMHLPg0EisBismRsyvXoYJ5nffsS3qy1_iH8P8YEV-qg7oBbU9I_Wd7iwd83iIhykopQf40k/s320/epitel+berlapis.JPG

Epithelium Berlapis
Epitel Pipih Berlapis
Sel yang menyusun terdiri dari beberapa lapis sel, berbentuk pipih, berfungsi sebagai pelindung, Letak ditemukan: Kulit, Mulut, Esophagus

Epitel Kubus Berlapis
Bentuk sel epitelium kubus berlapis banyak seperti kubus, dengan inti berada di tengah dan tersusun dari berlapis-lapis sel kubus. Epitelium ini berfungsi dalam proses sekresi. Misalnya, terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium dan buah zakar

Epithelium Silindris Berlapis
Permukaan sel berbentuk silindris, namun sel dibawahnya berbentuk beragam. Jenis epitelium ini berfungsi sebagai tempat sekresi dan pergerakan.Epitelium terletak pada alat-alat tubuh.

Epithelium Batang Berlapis Semu
Disusun oleh selapis sel, berbentuk batang namun seperti berlapis. Kadang memiliki silia, terutama yang menyusun sal. Pernafasan. Berfungsi sebagai sekresi atau absorbs.

Epitel Transisional
Merupakan peralihan antara epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan epitel berlapis silindris Melapisi sistem urinaria mulai dari pelvis renalis sampai uretra Lapisan basal terdiri dari sel-sel kuboid atau silindris

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsr3I-_iwUOwXF44wvVq6Hal3MvhDk0x_o_qD3gpY8d_QWqM6Fp60mREj_9MF5vSTnTeilt3WJF-c1XtNR66D29soCgj_PhTrH0z_l1CAZhuuXakZ9lyKCfJ8B_9FrkQVAzjHxNrMuPNzC/s200/kelenjar.JPG
Epitelium Kelenjar
Jaringan ini dapat mensekresikan sekret atau getah. Sekret tersebut dapat berupa enzim, keringat, air ludah, maupun hormon. Berdasarkan cara mensekresikan cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

a.    Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah yang dihasilkan. Misalnya kelenjar keringat, kelenjar ludah, kelenjar bruner pada usus, kelenjar fundus pada dinding lambung.

b.    Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah. Karena tidak mempunyai saluran tersebut sehingga disebut kelenjar buntu, getah hasil sekresinya langsung dialirkan ke dalam pembuluh darah. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar tiroid, anak ginjal, dan hipofisis.


JARINGAN OTOT
Jaringan otot adalah kumpulan sel-sel yang tersusun dan mampu berkontraksi sehingga mampu mengadakan pergerakan.


a.Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot

2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada

3. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.

4.Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :

 a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
 b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot     rangka/otot lurik).

Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
 Jaringan otot terdiri dari:
1.Otot Polos (otot volunter)

Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.

2. Otot Lurik (otot rangka)

Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.

3.Otot Jantung (otot cardiak)


Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).

• Perbedaan Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung pada Jaringan Otot Vertebrata

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT6M8Uxah-VSs2za2s-xybq0gFxomHo7QyTpETFC0ZWV1YyDvF96DhfXSsqtHd6N4ISA_rPtOjKV_G8nLcXWkzqRjo_6fbJFI8fQTm460usKz6nSsmR3psoAHswD8uoZxob3c1x6qKgUo/s1600/perbedaan+otot+lurik+otot+polos+otot+jantung.png


















BAB 4
SISTEM GERAK
Sistem Gerak Pada Manusia
Rangka
Tulang-tulang  yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
  1. Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
2.      Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi rangka :
  1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
  2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
  3. Menahan dan menegakkan tubuh.
  4. Tempat pembentukan sel darah.
  5. Tempat perlekatan otot.
  6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
  7. Sebagai alat gerak pasif.
Alat gerak pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago
  • Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat.  Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium  banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
  • Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.


c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak  dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius  (pada telinga bagian tengah)  dan daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
  • Osteon berfungsi :
  1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
  2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
  • Terbentuk melalui proses :
  1. Osifikasi
Osifikasi adalah proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras. Rangka manusia telah terbentuk pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Yang mula-mula terbentuk adalah tulang rawan. Kartilago berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Di dalam kartilago terdapat rongga yang mengandung osteoblas. Peristiwa pengerasan tulang ini urutannya sebagai berikut:
FastStoneEditor Sistem gerak pada manusia (1) : Tulang
  1. tulang rawan pada embrio banyak mengandung osteoblas, terutama pada bagian tengah epifise dan bagian tengah diafise serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan
  2. osteoblas kemudian akan membentuk osteosit, (sel-sel tulang keras), yang tersusun melingkar membentuk suatu sistem Havers, yang banyak mengandung pembuluh darah serta serabut saraf
  3. osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang, dan setelah mendapatkan tambahan senyawa Ca dan P, maka tulang akan mengeras
  4. terjadinya penulangan pada bagian epifise dan diafise akan menyebabkan terbentuknya daerah antara yang tidak mengalami penulangan yang disebut cakra epifise yang berupa tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas
  5. bagian cakra epifise terus mengalami penulangan, sehingga bagian inilah yang dapat menyebabkan tulang tumbuh memanjang
  6. di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merombak sel-sel tulang yang telah terbentuk, sehingga terbentuk rongga yang berisi sumsum tulang.

  • Pembagian tulang :
a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :
 Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang  pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
     Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.
     Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.
Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.
b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
       Tulang kompak/padat
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks  dalam rongga tulang ini.Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
       Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
Sistem Gerak Pada Hewan
Sistem Gerak Vertebrata
Hewan vertebrata membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton (rangka dalam). Endoskeleton dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton tersusun dari tulang dan tulang dan otot bekerja sama dengan membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memiliki bentuk khas, bentuk khas inilah yang memberi bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.

a.Sistem Gerak Hewan yang hidup di Udara
Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu burung (selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Teknik terbang (Burung terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan saya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali.

b.Sistem Gerak Hewan yang hidup di Air
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.
Untuk bergerak didalam air, ikan memiliki:
1)Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak didalam air;
2)Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air;
3)Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan;
4)Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical; Susunan otot dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan didalam air.


c.Sistem Gerak Amphibia
Contoh amphibia adalah katak. Katak memiliki rangka dalam (endoskeleton). Rangka katak tersusun dari tiga kelompok tulang yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Katak adalah pelompat yang baik karena tungkai belakangnya panjang dan memiliki otot yang sangat kuat. Katak ini juga memiliki selaput renang di tungkainya sehingga bisa berenang. Selaput ini memberikan tekanan yang kuat melawan air sehingga terjadilah gerakan di air.



d.Sistem Gerak Reptilia
Ular dan buaya adalah contoh dari reptilia. Reptil memiliki rangkadalam, contoh pada gambar di bawah, gambar rangka ular). Rangka ular tesusun dari tualang tengkorak, tulang badan dan tulang ekor. Tulang badan ular terdiri dari ruas-ruas tulang belakang yang jumlahnya paling sedikit seratus ruas. Hal ini, akan memudahkan ular bergerak. Tulang rusuk ular tidak melekat pada tulang dada dan tulang belakang seperti manusia. Akan tetapi, akan dihubungkan dengan tulang belakang dengan tulang otot yang elastis. Hal ini memungkin ular untuk mengembangkan rongga dadanya misalnya pada saat menelan mangsa yang besar.
Bagaimana ular bergerak??? Ular bergerak dengan merayap, caranya ular membentuk tubuhnya berkelok-kelok mengelilingi batu atau dengan benda-benda ditanah kemudian ular menekan batu-batuan atau tanahdan menyebabkan ular dapatbergerak maju atau ke samping.

e.Gerak pada Mamalia
Hewan bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk berenang, ikan menekan melawan air. Untuk terbang, burung menekan untuk melawan udara. Bagaimana dengan hewan-hewan darat?? Contoh salah satu dari mamalia yaitu kuda. Kuda memiliki rangka dalam menyokong tubuhnya. Seperti pada halnya manusia, alat gerak kuda adalah tulang-tulang yang dibantu otot-otot. Pada saat berjalan dan berlari, kaki belakang kuda menekan melawan tanah dan tubuh bergerak ke depan. Dalam mengamati gerakan kuda, paling tepat di mulai dari kaki belakang karena dari kaki belakang inilah kekuatan terbentuk.









BAB 5
SISTEM SIRKULASI
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda. Peredaran darah tertutup artinya dalam peredarannya darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah. Peredaran darah ganda artinya dalam satu kali beredar, darah melalui jantung sebanyak dua kali sehingga terdapat peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) melaluli arteri pulmonalis menuju ke paru-paru, kemudian melalui vena pulmonalis kembali ke jantung (serambi kiri).
Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung (bilik kiri) melalui aorta menuju ke seluruh tubuh, kemudian melalui vena cava kembali ke jantung (serambi kanan).

1. Alat Peredaran Darah

a. Jantung
Jantung berperan sebagai pemompa dalam sistem peredaran darah. Dua rongga atas yang disebut dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah yang disebut bilik (ventrikel). Jantung memiliki tiga katup yaitu katup vena semilunair yang terletak pada pangkal aorta(arteri besar),
katup valvula bikuspidalis yang terletak antara bilik (ventrikel) kiri dan serambi (atrium) kiri, serta valvula trikuspidalisyang terletak antara bilik (ventrikel) kanan dan serambi (atrium) kanan.
Saluran yang keluar dari jantung disebutarteri. Arteri yang berhubungan langsung dengan jantung  yaitu Arteri pulmonalis dan Aorta. Arteri pulmonalis membawa darah kaya CO2 menuju paru-paru dan aorta adalah arteri terbesar yang mengalirkan darah dari jantung(bilik/ventrikel kiri) menuju ke seluruh tubuh.
 Saluran yang menuju ke jantung disebut vena. Pada jantung terdapat tiga buah vena yang berhubungan langsung dengan jantung atrium yaitu vena cava superior, vena cava inferior dan vena pulmonalis. Vena cava superior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian atas menuju ke jantung,vena cava inferior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian bawah menuju ke jantung dan vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke jantung.
Tekanan darah pada orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel berkontraksi disebut tekanansistol. Nilai 80 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel relaksasi disebut tekanan diastol.
Bilik (ventrikel) kiri mempunyai lapisan yang paling tebal karena berfungsi mengedarkan arah dari jantung ke seluruh tubuh. Dan yang kedua ketebalannya adalah bilik (ventrikel) kanan karena tugasnya lebih ringan yaitu memompakan darah menuju paru-paru.


b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan kapiler.
1) Arteri, Arah alirannya meninggalkan jantung. Darah dalam arteri kaya akanoksigen kecuali arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit
2) Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
3) Kapiler, berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah dengan sel jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.
4) Venule, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.
5) Vena, berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung. Darah di dalam vena kaya akan
CO2 kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit

2. Darah
Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin berfungsi untuk mengankut oksigen  dan karbondioksida.

a. Plasma
merupakan bagian darah yang berupa cairan. Fungsinya mengangkut sari makanan ke seluruh tubuh. Selain itu di dalam plasma darah terdapat protein-protein yang mempunyai fungsi khusus. Protein dalam plasma antara lain berupaalbumin  yang berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah , globulin yang berfungsi membentuk antibodi, dan fibrinogen yang berfungsi untuk pembekuan darah. Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebutserum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh.

b. Sel-Sel Darah
sel-sel darah merupakan bagian darah yang berupa padatan.yang terdiri dari :
1) Eritrosit(sel darah merah), berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa.
2) Leukosit (sel darah putih)berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas.  Diapedesis artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosisyaitu dapat membunuh kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 per mm3darah yang disebut leukositosis. Jika kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm3disebut
menderita penyakit leukopenia. Misalnya karena infeksi penyakit AIDS. Jika kadar leukosit di atas 200.000 per mm3 disebut menderita kanker darah atau leukemia.
3) Trombosit, berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit dibentuk di sumsum tulang belakang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak berinti.
Setiap komponen darah mempunyai fungsi tertentu, sehingga fungsi darah beraneka macam, yaitu sebagai berikut :
1) Sel-sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh tubuh.
2) Plasma darah, mengangkut sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh, urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin, dan hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh.
3) Fagositosis, yaitu menelan kuman penyakit dan zat asing yang masuk dalam tubuh.
4) Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman dan antitoksin untuk menetralkan racun.
5) Melakukan pembekuan darah ketika terjadi luka. Yang berperan penting adalah trombosit.
6) Menjaga kestabilan suhu tubuh, yaitu berkisar pada 37°C walaupun suhu lingkungan berubah. Darah mampu menyebarkan energi panas secara merata ke seluruh tubuh.


Sel-sel darah

3. Golongan Darah
Karl Landsteiner (1968 – 1947), seorang ahli dari Austria, menemukan cara penggolongan darah dengan sistem AB0. Menurut beliau, darah dapat dibedakan menjadi golongan darah A, B, AB, dan 0 (nol). Penentuan golongan darah berdasarkan kandungan Aglutinogen  (antigen) dan Aglutinin (antibodi) dalam darah. Aglutinogen merupakan protein dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada dua jenis aglutinogen pada darah yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin merupakan protein di dalam plasma darah yang menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin berfungsi sebagai zat antibodi. Terdapat dua macam aglutinin yaitu aglutinin α (alfa) dan aglutinin β(beta). Aglutinin α disebut juga serum anti A yang akan menggumpalkan aglutinogen A. Sedangkan aglutinin β disebut juga serum anti B yang akan menggumpalkan aglutinogen B.
Tranfusi darah adalah proses penyaluran darah dari orang satu ke orang yang lainnya. Donor berarti pemberi dalam tranfusi darah dan resipien berartipenerima dalam tranfusi darah.
Golongan darah 0 disebut donor universal, artinya secara teori dapat ditransfusikan ke semua golongan darah tanpa digumpalkan oleh resipien. Hal inidisebabkan karena golongan darah 0 tidak mengandung aglutinogen. Sedangkan golongan darah AB disebut resipien universal, karena secara teori dapat menerima transfusi darah dari golongan apa saja. Hal ini disebabkan karena golongan AB tidak mengandung aglutinin sehingga tidak akan menggumpalkandarah jenis apapun dari donor.

4. Sistem Peredaran Getah Bening
Fungsi sistem peredaran getah bening (limfa)adalah sebagai berikut :
1. Untuk sistem pertahanan tubuh.
2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.
Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh.
Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut.
Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu. Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah
yang sudah mati.
Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebutpolip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui hidung, mulut, dan tenggorokan.

5. Kelainan pada Peredaran Darah
Beberapa kelainan pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut :
a. Anemia, merupakan keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin atau sel darah merah. Kadar hemoglobin yang rendah menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat. Perdarahan yang berat juga dapat mengakibatkan anemia. Selain itu anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi eritrosit.
b. Serangan jantung, ditandai dengan sakit pada bagian dada, gelisah, pucat, dan kulit terasa dingin. Serangan jantungnya hebat dan tidak segera mendapat pertolongan dapat menimbulkan gagalnya jantung memompa darah. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terkena serangan jantung adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, merokok, penyakit diabetes melitus, kegemukan, dan kurang olahraga.
c. Varises, yaitu pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki. Pada varises yang parah, pembuluh vena tampak melebar dan berkelok-kelok. Varises disebabkan oleh cacat/kerusakan pada katup vena sejak lahir. Varises juga sering terjadi karena bertambahnya beban vena akibat terlalu banyak berdiri, kehamilan, dan sebagainya. Pelebaran vena pada bagian anus disebut wasir atau ambeian.
d. Tekanan darah rendah (hipotensi), yaitu keadaan tekanan darah yang di bawah normal. Gejala hipotensi adalah lesu, pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan sampai pingsan. Penyebabnya dapat karena terlalu banyak meminum obat penurun tekanan darah, muntaber, dan pendarahan.
e. Tekanan darah tinggi (hipertensi), yaitu keadaan tekanan darah yang melebihi tekanan normal. Penyebab hipertensi adalah nikotin pada rokok, faktor keturunan, stress, kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang olahraga dan kelebihan obat-obatan.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates