Selasa, 11 Agustus 2015

DERET BERKALA DAN PERAMALAN


                                DERET BERKALA DAN PERAMALAN

   BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

     Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat menggunakannya untuk keperluan peramalan. Masalah peramalan dapat dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. Mendekati nilai tengah populasi. Sekarang ini, istilah regresi ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi. Sedangkan Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel  berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel  yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi. Jika variabel Yi merupakan serangkaian observasi dan ti merupakan variabel waktu yang bergerak secara bersamaan ke arah yang sama, dari masa lalu ke masa mendatang, maka serangkaian data yang terdiri dari Yi dan yang merupakan fungsi dari ti tersebut dinamakan sebagai deret berkala (time series) atau data historis (historical data). Schumpeter merumuskan deret berkala sebagai variabel historis (historical variables) dan merupakan hasil perpaduan antara pengaruh kekuatan-kekuatan yang beraneka ragam. Faktor random dan non random (sistematis) selalu ditemukan dalam variabel historis tersebut. Deret berkala atau  runtut  waktu  adalah  serangkaian pengamatan terhadap peristiwa, kejadian atau variabel yang diambil dari waktu ke waktu, dicatat secara teliti menurut urut-urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data statistik. Dari suatu rutut waktu akan dapat diketahui pola perkembangan suatu peristiwa, kejadian atau variabel. Jika perkembangan suatu peristiwa mengikuti suatu pola yang teratur, maka berdasarkan pola perkembangan tersebut akan dapat diramalkan peristiwa yang bakal terjadi dimasa yang akan datang. Secara konvensional, analisis deret berkala selalu didasarkan pada anggapan bahwa nilai deret berkala merupakan hasil perkalian (multiplikatif) dari trend sekuler, variasi musim, variasi siklikal, dan variasi random. Namun demikian, data deret berkala juga dapat merupakan hasil penjumlahan atau kombinasi antara perkalian dan penjumlahan dalam seribu satu cara dari komponen-komponennya.

1.2       Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan pokok adalah :
1. Apa pengertian dari data deret berkala dan peramalan ?
2. Apa saja komponen-komponen yang ada di dalam deret berkala?
3. Apa saja Metode yang digunakan dalam masing-masing komponen tersebut?
4. Bagaimana cara menghitung deret berkala?

1.3       Tujuan Penulisan

  1. Untuk mengetahui pengertian dari deret berkala dan peramalan.
  2. Untuk mengetahui komponen-komponen yang ada di dalam deret berkala.
  3. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam masing-masing komponen.
  4. Untuk mengetahui cara menghitung deret berkala.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Pembaca
Sebagai bahan bacaan dan referensi untuk menambah wawasan mengenai ilmu statistik.
2. Bagi Penulis
Sebagai sarana umtuk menambah wawasan dan pemahaman tertulis mengenai ilmu statistik dan sebagai bahan untuk membantu penulis mengaplikasikannya secara konkret.



  
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Data Deret Berkala dan Peramalan

            Data Berkala (Data Deret waktu) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan atau sekumpulan hasil observasi yang diatur dan didapat menurut urutan kronologis waktu, misalnya perkembangan produksi, harga barang, hasil penjualan, jumlah penduduk, dll. Analisa deret berkala merupakan prosedur analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui gerak perubahan atau perkembangan nilai suatu variabel sebagai akibat dari perubahan waktu. Dalam analisis ekonomi dan lingkungan bisnis biasanya analisa deret berkala digunakan untuk meramal (forecasting ) nilai suatu variabel pada masa lalu dan masa yang akan datang berdasarkan pada kecenderungan dari perubahan nilai variabel tersebut. Analisa deret berkala (time series) juga merupakan suatu analisis yang berdasarkan hasil ramalan yang disusun atas pola hubungan antara variabel yang dicari dengan variabel waktu yang mempengaruhinya. Pendugaan masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel. Peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode – metode tertentu maka peramalan akan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dilakukan dengan memanfaatkan informasi terbaik yang ada pada masa itu, untuk menimbang kegiatan dimasa yang akan datang agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan – perbedaan waktu antara kebijaksanaan baru dengan waktu pelaksanaan tersebut. Oleh karena itu, dalam menentukan kebijaksanaan perlu diperlukan kesempatan atas peluang yang ada, dan gangguan yang mungkin terjadi pada saat kebijaksanaan baru tersebut dilaksanakan. Peramalan diperlukan untuk mengantisipasi suatu peristiwa yang dapat terjadi pada masa yang akan datang, sehingga dapat dipersiapkan kebijaksanaan atau tindakan-tindakan yang perlu dilakukan.

2.2 Komponen- Komponen Deret Berkala

Analisis deret berkala atau time series meliputi identifikasi komponen-komponen yang menyebabkan terjadinya fluktuasi dalam serangkaian data historis. Komponen-komponen dari time series sebagai berikut:
  1. Trend (T)
Trend (atau trend sekuler) adalah gerakan berjangka panjang yang menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan dan penurunan secara keseluruhan. Komponen trend ini dapat ditunjukkan dengan garis regresi yang bersesuaian dengan titik-titik time series baik yang memiliki slope (sudut) positif maupun negatif.

Misalnya:
1.      Menggambarkan hasil penjualan
2.      Jumlah peserta KB
3.      Perkembangan produksi harga
4.      Volume penjualan dari waktu ke waktu (dll) 

Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.

Bentuk tren
        Tren positif = tren meningkat
Rumusnya :
                  Y = a + b.X

        Tren negatif = tren menurun
Rumus :
                               Y = a – b.X


Dimana:   
Y : nilai variabel Y pada suatu waktu  tertentu
      a  : perpotongan antara garis trend dengan sumbu  tegak (Y)
b  : kemiringan (slope) garis trend
x  : periode waktu deret berkala

Metode Analisis Tren
Untuk melakukan peramalan dengan analisis tren terdapat beberapa cara yaitu :

1.      Metode Semi Rata-Rata (Semi Average Method)

2.      Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)

3.      Metode Tren Kuadratis (Quadratic Trend Method)

4.      Metode Tren Eksponensial ( Exponential Trend Method)

 
    2.       Seasonal (S)
Komponen seasonal atau musiman juga merupakan fluktuasi periodik, tetapi periode waktunya sangat singkat yaitu satu tahun atau kurang. Sebagai contoh, penjualan secara eceran untuk kebutuhan alat-alat mandi cenderung lebih tinggi pada saat musim semi (spring) dan lebih rendah pada musim dingin (winter). Demikian juga, department store biasanya mengalami puncaknya pada saat menjelang hari Lebaran dan hari Natal, biro perjalanan pada saat liburan musim panas, dan toko kelontong pada saat gajian para pegawai.
Ada beberapa metode perhitungan untuk mengetahui variasi musim yaitu dengan mengetahui indeks musim. Beberapa metode tersebut adalah :
1.      Metode Rata-Rata Sederhana
2.      Metode Rata-Rata dengan Tren
3.      Metode Rasio Rata-Rata Bergerak
  1.  Cyclical (C)
Komponen siklikal adalah fluktuasi pada time series yang berulang sepanjang waktu, dengan periode lebih dari satu tahun antara satu puncak  ke puncak berikutnya. Siklus bisnis adalah sebuah contoh dari fluktuasi jenis ini. Kadang-kadang, siklus dapat terjadi dalam ribuan tahun, misalnya temperatur global merupakan sikuls 100,000 tahunan.
  1.  Irregular (I)
Komponen ini memperlihatkan fluktuasi yang random atau “noise” sebagai akibat adanya suatu perubahan yang mendadak, misalnya mogok kerja, embargo minyak, kesalahan fungsi peralatan, atau kejadian lainnya baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Variasi random ini dapat menyulitkan kita dalam mengidentifikasi efek dari komponen yang lain (trend, siklus, dan musim).


BAB III
ANALISIS KASUS

KASUS 1
Variasi Musim Produk Pertanian
Produksi pertanian banyak dipengaruhi musim karena tanaman, ternak, dan ikan membtuh-kan sinar matahari dan air untuk berproduksi. Variasi musim terlihat pada tanaman padi. Pada triwulan pertama produksi meningkat dan terus menurun pada triwulan dua dan tiga. Kejadian demikian akan berulang pada setiap tahunnya. Pada grafik terlihat bahwa titik puncak terjadi pada triwulan I dan  terendah pada triwulan III dan terjadi pada sepanjang tahun. Kejadian ini disebut variasi musim.

KASUS 2
Variasi Inflasi Bulanan
Inflasi merupakan indikator kenaikan harga secara umum. Inflasi dalam satu tahun juga berfliktuasi, ada naik dan turun. Fluktuasi terjadi seiring perubahan harga yang terkait dengan permintaan. Kenaikan permintaan menyebabkan harga baik, inflasi naik, begitu pula sebaliknya. Grafik menunjukkan peningkatan pada bulan November saat Hari Raya idul Fitri dan akhir Desember hingga awal januari saat Hari Raya Natal dan tahun baru. Fluktuasi kecil juga terjadi antara April sampai Oktober. Bulan April, Juni, dan Agustus inflasi turun, sedang Mei, Juli dan September, inflasi meningkat. Inflasi juga mengalami variasi setiap bulan dalam waktu setahun.
KASUS 3
Variasi Harga Saham Harian
Harga saham yang dicerminkan dengan indeks harga juga mengalami variasi setiap harinya. Indeks harga saham PT AAL misalnya,  pada tanggal 3, 15, dan 22 meningkat, sedangkan tanggal 5 dan 14 Mei 2007 menurun. Kenaikan harga saham disebabkan sentimen positif seperti membaiknya harga CPO, menguatnya nilai tukar, dan membaiknya kinerja perusahaan. Sentimen negatif disebabkan oleh antara lain belum berakhirnya perang amerika dan irak sehingga harga CPO menurun akibat banyak negara tidak melakukan pemblian CPO. Akibat hal ini, harga saham AAL bisa turun, namun sebaliknya, apabila pembelian meningkat, maka harga meningkat pula.




BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisis Tren

Metode Semi Rata-Rata (Semi Average Method)
Metode semi rata-rata membuat tren dengan cara mencari rata-rata kelompok data. Langkah-langkah dalaam memperoleh garis tren dengan metode ini adalah :
a.    Mengelompokkan data menjadi dua bagian. Jika jumlah data ganjil, maka nilai yang ditengah dapat dihilangkan atau dihitung dua kali yaitu 1 bagian menjadi kelompok pertama dan 1 bagian menjadi kelompok kedua.
b.    Menghitung rata-rata hitung kelompok pertama K1 dan kelompok kedua K2. K1 diletakkan pada tahun pertengahan pada kelompok 1 dan K2 diletakkan pada tahun petengahan pada kelompok 2. Nilai K1 dan K2 merupakan nilai konstanta (a) dan letak tahun merupakan tahun dasar. Nilai K1 dan K2 menjadi intersep pada persamaan trennya.
c.    Menghitung selisih K2-K1 , apabila K2-K1 > 0 berarti tren positif dan bila K2<K1 , maka trennya negatif.
d.      Nilai perubahan tren (b) diperoleh dengan cara:
b =

e.       Untuk mengetahui besarnya tren selanjutnya, tinggal memasukkan nilai (x) pada persamaan Y’ = a + bx yang sudah ada.


Contoh soal :
Tabel 4.1
     TABEL PERKEMBANGAN JUMLAH PELANGGAN PT TELKOM 

Tahun
JumlahPelanggan (Jutaan)
2001
4,2
2002
5,0
2003
5,6
2004
6,1
2005
6,7
2006
7,2
              Sumber : Buku Statistika (Suharyadi)                                         

Data diatas adalah perkembangan jumlah pelanggan PT Telkom.
·         Buatlah persamaan pelanggan PT Telkom
·         Hitunglah perkiraan pelanggan PT Telkom pada tahun 2007

Jawab :
a.       Membagi data menjadi 2 kelompok. Data ada 6 tahun, jadi kelompok 1 tahun 2001-2003 sedang kelompok 2 tahun 2004 – 2006.
b.      Menghitung rata-rata tiap kelompok
K1 = a1 = ( 4,2 +  5,0 + 5,6 )/ 3 = 4,93
K2 = a2 = ( 6,1 + 6,7 + 7,2 )/ 3 = 6,67
c.       Menghitung nilai perubahan
b =
    =  = 0,58
Jadi, persamaan tren adalah :
1.      Y’ = 4,93 + 0,58x , dengan tahun dasar 2002 atau
2.       Y’ = 6,67 + 0,58x , dengan tahun dasar 2005


Dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tahun
Pelanggan
Rata-rata
Nilai X untuk th dasar 1997
Nilai X untuk th dasar 2000
2001
4,2

-1
-4
2002
5,0
4,93
0
-3
2003
5,6

1
-2





2004
6,1

2
-1
2005
6,7
6,67
3
0
2006
7,2

4
1

Untuk nilai x, pada tahun dasar sama dengan 0, untuk tahun di atas tahun dasar diberikan nialai positif dari 1 dan seterusnya, sedang yang di bawah tahun dasar diberikan nilai negatif dari -1 dan seterusnya.
d.      Nilai peramalan untuk tahun 2007
Apabila menggunakan tahun dasar 2002, nilai x = 5
Y’ = 4,93 +0,58x = 4,93 + (0,58 x 5 ) = 7,82 juta pelanggan
Apabila menggunakan tahun dasar 2005, nilai x = 2
Y’ = 6,67 + 0,58x =6,67 + (0,58 x 2 ) = 7,82 Juta pelanggan

Jadi menggunakan tahun dasar 2002 atau 2005 hasilnya sama. Jumlah pelanggan PT Telkom tahun 2007 diperkirakan mencapai 7,82 juta pelanggan.


4.2       Analisis variasi musim

Metode rata-rata sederhana
Metode rata-rata sederhana mengasumsikan bahwa pengaruh tren dan siklus yang tidak beraturan tidak besar dan dapat dianggap tidak ada. Indeks musim hanya berdasarkan pada data aktual dan nilai rata-ratanya saja.
            Indeks musim dirumuskan sebagai berikut :
Contoh :
Berikut adalah data produksi padi per triwulan tahun  2003-2006. hitunglah indeks musim setiap triwulan. Apabila produksi padi tahun 2008 diperkirakan mencapai 54 juta ton, berapa target produksi setiap triwulannya.?
       Tabel 4.2
TABEL PRODUKSI PADI PER TRIWULAN
Tahun
Produksi
Triwulan
I
II
III
2003
44
22
14
8
2004
48
25
15
8
2005
48
26
14
8
2006
47
24
14
9
       Sumber : Buku Statistika ( Suharyadi )


Penyelesaian  :
a.       Membuat rata-rata setiap triwulan dan totalnya
Tahun
Produksi
Triwulan
I
II
III
2003
44
22
14
8
2004
48
25
15
8
2005
48
26
14
8
2006
47
24
14
9
Nilai Total
187
97
57
33
Rata-rata
46,75
24,25
14,25
8,25

b.      Menghitung indeks musim
Rata-rata total 46,75 adalah untuk 1 tahun, sehingga untuk setiap triwulan harus dibagi Dengan 3, menjadi 46,75/3= 15,58.
Indeks musim I           =
Indeks musim II          =
Indeks musim III        =

Produksi pada tahun 2008 direncanakan 54 juta ton. Maka setiap triwulan rata-rata totalnya adalah = 54/3= 18 juta ton. Untuk setiap triwulan targetnya adalah :
Target setiap triwulan = (Indeks musim x rata-rata total)/100
Target triwulan I         = (156 x 18)/100         = 28,08 juta ton
Target triwulan II        = (91 x 18)/100           = 16,38 juta ton
Target triwulan III      = (53 X 18)/100          = 9,54 juta ton



4.3       Analisis Variasi Siklus
            Sejauh ini sudah dipelajari komponen dapat berkala yaitu T (tren) , dan S (variasi musim) dari  4 komponen deret berkala yaitu Y = T x S x C x I. Bagian ini akan menjadi akan menjadi siklus (C). Siklus yaitu suatu perubahan atau gelombang naik dan turun dalam suatu periode, dan berulang pada periode lain.
Siklus             
            Perekonomian sebagaimana gelombang dalam fisika juga mengalami siklus dari resesi, pemulihan (recovery), ledakan (boom), dan krisis. Suatu siklus biasanya mempunyai periode tertentu untuk kembali ke titik asal. Periode ini dikenal dengan lama siklus , pada contoh ini lama siklus 4 tahun. Siklus juga mempunyai frekuensi yaitu siklus yang dapat diselesaikan dalam satu periode waktu. Frekuensi = 1/lama siklus.
Komponen data berkala :
       Y / S = T x C x I
 
Y = T x S x C x I , apabila Y , T dan S sudah diketahui , maka CI dapat diperoleh dengan cara :
         CI = TCI / T

 
Dimana T x C x I = menunjukan data normal , untuk memperoleh faktor siklus , maka unsur Tren (T) dikeluarkan dari data normal , sehingga faktor siklus menjadi :
                                        
Contoh :
 Tabel 4.3
                              TABEL DATA PRODUKSI PADI PER TRIWULAN

Tahun
Tri-
wulan
Y
T
S
TCI
CI
C

I
22
17,5




2003
II
14
17,2
95
14,7
86


III
8
16,8
51
15,7
93
92

I
25
16,5
156
16,0
97
97
2004
II
15
16,1
94
16,0
99
100

III
8
15,8
49
16,3
103
102

I
26
15,4
163
16,0
104
104
2005
II
14
15,1
88
15,9
105
105

III
8
14,7
52
15,4
105
106

I
24
14,3
157
15,3
107
108
2006
II
14
14,0
89
15,7
112


III
9
13,6




  Sumber : Buku Statistika ( Suharyadi )

a.       Data asli dinyatakan dengan Y.
b.     Membuat tren ( T ) Tren dibuat dengan metode kuadrat terkecil = Y’ = a + b x ; Persamaannya adalah Y’ = 15,583 – 0,353 x . Apabila nilai x dimasukkan maka akan didapat nilai Y’ sebagai nilai tren (T).
c.       Membuat (S) , variasi musim yang dinyatakan dengan indeks musim , IM = ( data asli / atau data rata rata bergerak ) x 100.
d.      Setelah mendapatkan Y, T, dan S , maka dapat dibuat data normal  ( TCI ) = Y/S nilai TCI pada tabel di atas dinyatakan dalam persentase sehingga TCI = (Y/S ) X 100
e.      Setelah mendapatkan data normal maka dapat dicari faktor siklus ( CI ) dengan menghilangkan faktor tren. CI = ( TCI /T ) x 100 (di kalikan 100 karena dalam bentuk persentase).
f.       Siklus dalam bentuk indeks dapat dicari dengan metode rata rata bergerak. Indeks siklus 92 didapat dari (86+93+97)/3.
g.      Kolom ke-8 menunjukan indeks yang menyatakan adanya pengaruh siklus dalam data produksi padi di indonesia.

4.4     Analisis gerak tak berurutan 

          Gerak tak beraturan (irreguler movement-IM) merupaka suatu perubahan berupa kenaikan dan penurunan yang tidak beraturan baik dari sisi waktu dan lama dari siklusnya. Banyak penyebab dari gerakan tidak beraturan di antaranya adalah perang krisis, dan bencana alam.

4.4.1  Krisis ekonomi
          Krisis ekonomi di indonesia yang dimulai tahun 1997 mencapai puncaknya pada tahun 1998. Inflasi mencapai 77% dari kisaran 10-15%. Suku bunga menembus angka 52% dari kisaran 12-20%. Krisis menyebabkan gerakan inflasi dan suku bunga menjadi tidak beraturan dan menjadi nilai yang sangat ekstrem.
          Bagaimana mencari indeks gerak tak beraturan (IGTB) ? Pada bagian siklus kita mendapatkan faktor siklus (CI) dan siklus (C), sehingga dari nilai keduannya kita mendapatkan I sebagai indeks dari gerakan tak beraturan.




 
 
Y=T x S x C x I
TCI = Y/S
CI= TCI/T

Rumus indeks gerak tak berurutan :

I =



Contoh :
·         Masih menggunakan data sebelumnya, hitunglah indeks gerak tak beraturan

  Tabel 4.4
TABEL DATA PRODUKSI PADI PER TRIWULAN
Tahun
Produksi
Triwulan
I
II
III
2003
44
22
14
8
2004
48
25
15
8
2005
48
26
14
8
2006
47
24
14
9
   Sumber : Buku Statistika ( Suharyadi)


  Dari penyelesaian soal sebelumnya didapatkan nilai CI dan C, maka
Tahun
Triwulan
CI
C
I

I



2003
II
85



III
93
92


I
97
97

2004
II
99
100


III
103
102


I
104
104

2005
II
105
105


III
105
106


I
107
108

2006
II
112



III




Penyelesaian :
Tahun
Triwulan
CI
C
I

I



2003
II
85



III
93
92
101

I
97
97
100
2004
II
99
100
99

III
103
102
101

I
104
104
100
2005
II
105
105
100

III
105
106
99






I
107
108
99
2006
II
112



III






BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yag telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
1.      Data Berkala (Data Deret waktu) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan atau sekumpulan hasil observasi yang diatur dan didapat menurut urutan kronologis waktu, misalnya perkembangan produksi, harga barang, hasil penjualan, jumlah penduduk, dll.
Peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode – metode tertentu maka peramalan akan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dilakukan dengan memanfaatkan informasi terbaik yang ada pada masa itu, untuk menimbang kegiatan dimasa yang akan datang agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

2.      Komponen-komponen yang ada di dalam deret berkala yaitu
o   Analisis Tren
o   Analisis Variasi Musim
o   Analisis Variasi Siklus
o   Analisis Gerak Tak Beraturan

3.      Metode yang digunakan dalam masing-masing komponen yaitu :
o   Analisis Tren, metode yang digunakan :
a.       Metode Semi Rata-Rata
b.      Metode Kuadrat Terkecil
c.       Metode Tren Kuadratis
d.      Metode Tren Eksponensial

o   Analisis Variasi Musim, metode yang digunakan :
a.       Metode Rata-Rata Sederhana
b.      Metode Rata-Rata dengan Tren
c.       Metode Rasio Rata-Rata Bergerak

o   Analisis Variasi Siklus

o   Analisis Gerak Tak Beraturan

4.      Cara menghitung deret berkala yaitu :
o   Analisis Tren untuk metode semi rata-rata, rumusnya adalah


 
Y’ = a + bX


o   Analisis Variasi Musim untuk metode rata-rata sederhana, rumusnya adalah


Indeks musim =
 
 




o   Analisis Variasi Siklus, rumusnya adalah





                            Y/S = T x C x I

                                                                      CI = TCI/T
 
 


o  Analisis Gerak Beraturan


     I = CI/C
 
 




0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates